Jumat, September 26, 2008

Kaca Spion Mobil Mewah

Sebuah catatan Andy Noya..
Nilai history cukup menyentuh…

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta . Tapi, suatu hari ada kerinduan dan dorongan yang luar biasa untuk ke sana . Bukan untuk baca buku, melainkan makan gado-gado di luar pagar perpustakaan. Gado-gado yang dulu selalu membuat saya ngiler. Namun baru dua tiga suap, saya merasa gado-gado yang masuk ke mulut jauh dari bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang dulu ingin saya jilat sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahal ini gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama. Penjualnya juga masih sama. Tapi mengapa rasanya jauh berbeda?

Malamnya, soal gado-gado itu saya ceritakan kepada istri. Bukan soal rasanya yang mengecewakan, tetapi ada hal lain yang membuat saya gundah. Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu mampir ke perpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit saya. Selain ka rena harus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib yang tidak mampu saya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya merasa begitu bahagia. Biasanya satu sampai dua jam saya di sana .. Jika masih ada waktu, saya melahap buku-buku yang saya minati. Bau harum buku, terutama buku baru, sungguh membuat pikiran terang dan hati riang. Sebelum meninggalkan perpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado di sudut jalan, di luar pagar. Kain penutupnya khas, warna hitam. Menurut saya, waktu itu,
inilah gado-gado paling enak seantero Jakarta . Harganya Rp 500 sepiring sudah termasuk lontong. Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau ada uang lebih, saya pasti nambah satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Drop out dari kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa dan Siapa Orang Indonesia. Kemudian pindah menjadi reporter di Harian Bisnis Indonesia . Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA. Karir saya terus meningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media Indonesia dan Metro TV.

Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di sudut jalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya menjadi gundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan kegundahan tersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi menjadi diri saya sendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu hari kelak saya punya penghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan punya rumah sendiri, saya tidak ingin berubah. Saya tidak ingin menjadi sombong karena nya.
Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya . Sejak kecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan menjadi trauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya bersama seorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola.. Sepeda milik teman yang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion mobil itu patah. Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer saya tempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya.. Sesampai di rumah saya langsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang sebenarnya sia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasi mobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadi kamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma enam kali empat meter,
tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di mana saya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu. Tak lama kemudian, saya mendengar keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobildatang. Dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinya dia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya.

Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidak bersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spion mobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang senilai itu, pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang mengandalkan penghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktu itu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu. Dalam sebulan, order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tapi lebih sering cuma satu. Dengan penghasilan dari menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dan saya - harus bisa bertahan hidup sebulan.
Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiapakhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang.Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uang untuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhir bulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan. Di mata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spion mobilbaginya? Tidakah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kami yang hanya menumpang di sebuah garasi?

Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibu juga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci pemilik mobilitu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya benci orang kaya. Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobilmewah. Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya. Jika musim layangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya. Saya menawarkan jasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan. Pada saat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benanggelasannya saya bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasil
melakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan. Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya di dalam mobil mewah. Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal jahat. Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka tidak punya hati nurani.

Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa kuliah begitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu tidak enak di lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah berubah. Hal yang sangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan kepada istri. Dia hanya tertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa bersalah. Kalau gado-gado langgananmu dulu tidak lagi nikmat, itu ka rena sekarang kamu sudah pernah merasakan berbagai jenis makanan. Dulu mungkin kamu hanya bisa makan gado-gado di pinggir jalan. Sekarang, apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yang enak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat saya tetap gundah, istri saya mencoba
meyakinkan, "Kamu berhak untuk itu. Sebab kamu sudah bekerja keras."Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaan bersalah itu. Sama sulitnya dengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwa tidak semua orang kaya itu jahat. Dengan karir yang terus meningkat dan gaji yang saya terima, ada ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan saya tidak lagi sensisitif.

Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gado yang berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapi sayalah yang berubah.Berubah menjadi sombong.

Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak sensitif. Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca spionnya saya tabrak.

Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalam kehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah satunya ketika mobil saya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang dibonceng terjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang, sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat dan mendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketika menyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh.

Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain karena terjatuh, tentu ka rena melihat mobil saya penyok. Hanya dalam sekian detik bayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa dengan wajah saya ketika menabrak kaca spion. Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung. Sang ibu, yang lecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maaf atas
keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia berusaha meluluhkanhati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi. Sementara sanganak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas segera luluh. Saya tidakingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya. Saya tidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu. Apalah artinya mobil yang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.

Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan begitu saya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang itu saya tidak ingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti yang pernah saya rasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidup yang pahit..

tulisan yang sangat bagus dari seorang mantan pemred
Baca lagi...

Kamis, September 25, 2008

Kesehatan Melalui Feses

Kompas, Rabu, 24 September 2008 | 15:51 WIB

INGAT kata-kata bijak, Anda adalah apa yang Anda makan. Makanan itu kemudian diproses di dalam pencernaan, memberi energi dan memasok kebutuhan gizi kita sehari-hari. Ampas makanan itu kemudian dibuang lewat anus dalam bentuk tinja atau feses. Sudah cukup sehatkah feses kita? Feses adalah barometer kesehatan yang baik pada diri seseorang. Mari kita nilai kesehatan kita dengan mengamati hasil buangan air besar kita sehari-hari.
1.Apakah feses itu mengapung?
a. Mengapung (1 poin)
b. Tenggelam (2 poin)

2.Seberapa keraskah feses itu?

a. Seperti pasta gigi (1 poin)
b. Keras (2 poin)

3.Berapakah beratnya

a.Di atas 200 gram (1 poin)
b.Di bawah 200 gram (2 poin)

4.Berapa sering Anda buang air besar dalam sehari?

a.Sekali (1 poin)
b.Tak rutin setiap hari (2 poin)

5.Apa warnanya?

a.Kuning (1 poin)
b.Cokelat tua (2 poin)

6.Apakah bau?

a.Tak terlalu (1 poin)
b.Sangat bau (2 poin)

7.Bagaimana bentuknya?

a.Seperti kerikil (2 poin)
b.Seperti pasta (1 poin)
c.Seperti pisang (1 poin)
d.Sangat keras (2 poin)
e.Cair (2 poin)
f.Seperti lumpur (2 poin)

Seberapa sehatkah Anda?
Jika nilai Anda:
7 – 9: Selamat! Anda cukup sehat.
10 – 12: Hati-hati, waspadai apa saja yang Anda konsumsi sehari-hari. Perbanyak makanan yang mengandung serat.
> 13: Jika kondisi ini terus berlangsung, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter supaya masalah ini segera diatasi.

"wah, harus diperbanyak makan serat lagi neh"
Baca lagi...

ATP (Acceptance Test Guide)

Kamis, 18 September 2008
Yes, hari ini gue mau ATP ke Tanjung Barat. Karena salah satu MSC( Mobile Switching Center ) B-TEL ada di sana, jadinya gue deh yang berangkat kesana. Apalagi akhir-akhir ini agak bosen juga di kantor yang kerjaannya ya begitu-begitu aja. Apa sih ATP itu ? ATP itu semacam serah terima barang dari penjual ke pembeli. Gue sebagai pembeli (walaupun cuma karyawan) harus melakukan pengecekan-pengecekan barang yang dibeli, mulai dari hardware sampai dengan kelayakan barang dan konfigurasi secara software.

Sebagai penjual yaitu pihak Huawei harus memastikan barang yang mereka jual sudak laik jalan / siap on-air gitu loh. Jadi disini saya sebagai pihak operator yang membeli barang harus hati-hati dalam melakukan pengecekan (apalagi ini barang mahal yang paling murahnya 9 digit loh).

Setelah siap berangkat dari Taman Rasuna menuju Tanjung Barat, akhir berangkat juga. Sekalian bawa semua perlengkapan, termasuk perlengkapan pulang donk (maklum lah Tanjung Barat itu deket sama Ciracas, jadinya bisa langsung pulang). Tapi sebelum jalan tanya istri dulu ah, ternyata mau ikut pulang juga. Terpaksa deh jemput dulu trus nganterin pulang kerumah baru deh ke Tanjung Barat.

Gak nyangka, dibulan puasa ini kalo jalan tengah hari bolong panas banget. Bersyukurlah gue salama ini kerja di dalam kantor doank. Jadi inget masa-masa dulu yang baru awal kerja trus survey ke gedung-gedung tinggi dijakarta dan naik tower. padahal itu lagi puasa,cape banget.

Bersyukurlah kepada Allah dengan pekerjaan yang sekarang. Maka nikmat Allah mana yang kamu dustakan.

Baca lagi...

Selasa, September 23, 2008

Bocah Misterius

kisah yang menarik di bulan Ramadhan... maaf diambil dari milis/posting lain.

Bocah itu menjadi pembicaraan dikampung Ketapang. Sudah tiga hari ini ia mondar-mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayanya, menggoda anak-anak remaja diatasnya, dan bahkan orang-orang tua. Hal ini bagi orang kampung sungguh menyebalkan. Yah, bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan kesana kemari sambil tangan kanannya memegang roti isi daging yang tampak coklat menyala. Sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat diplastik es tersebut.

Pemandangan tersebut menjadi hal biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa! Tapi ini justru terjadi ditengah hari pada bulan puasa! Bulan ketika banyak orang sedang menahan lapar dan haus. Es kelapa dan roti isi daging tentu saja menggoda orang yang melihatnya. Pemandangan itu semakin bertambah tidak biasa, karena kebetulan selama tiga hari semenjak bocah itu ada, matahari dikampung itu lebih terik dari biasanya. Luqman mendapat laporan dari orang-orang kampong mengenai bocah itu. Mereka tidak berani melarang bocah kecil itu menyodor-nyodorkan dan memperagakan bagaimana dengan nikmatnya ia mencicipi es kelapa dan roti isi daging tersebut. Pernah ada yang melarangnya, tapi orang itu kemudian dibuat mundur ketakutan sekaligus keheranan.

Setiap dilarang, bocah itu akan mendengus dan matanya akan memberikan kilatan yang menyeramkan. Membuat mundur semua orang yang akan melarangnya. Luqman memutuskan akan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung, belakangan ini, setiap bakda zuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Bocah itu akan muncul dengan pakaian lusuh yang sama dengan hari-hari kemarin dan akan muncul pula dengan es kelapa dan roti isi daging yang sama juga! Tidak lama Luqman menunggu, bocah itu datang lagi. Benar, ia menari-nari dengan menyeruput es kelapa itu. Tingkah bocah itu jelas membuat orang lain menelan ludah, tanda ingin meminum es itu juga.

Luqman pun lalu menegurnya.. Cuma,ya itu tadi,bukannya takut, bocah itu malah mendelik hebat dan melotot, seakan-akan matanya akan keluar. “Bismillah.. .” ucap Luqman dengan kembali mencengkeram lengan bocah itu. Ia kuatkan mentalnya. Ia berpikir,kalau memang bocah itu bocah jadi-jadian, ia akan korek keterangan apa maksud semua ini. Kalau memang bocah itu “bocah beneran” pun, ia juga akan cari keterangan, siapa dan dari mana sesungguhnya bocah itu. Mendengar ucapan bismillah itu, bocah tadi mendadak menuruti tarikan tangan Luqman. Luqman pun menyentak tanggannya, menyeret dengan halus bocah itu, dan membawanya ke rumah. Gerakan Luqman diikuti dengan tatapan penuh tanda tanya dari orang-orang yang melihatnya.

“Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti isi daging ini? Bukankah ini kepunyaan saya?” tanya bocah itu sesampainya di rumah Luqman, seakan-akan tahu bahwa Luqman akan bertanya tentang kelakuannya. Matanya masih lekat menatap tajam pada Luqman.

“Maaf ya, itu karena kamu melakukannya dibulan puasa,” jawab Luqman dengan halus,”apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa? Kamu bukannya ikut menahan lapar dan haus, tapi malah menggoda orang dengan tingkahmu itu..” Sebenarnya Luqman masih akan mengeluarkan uneg-unegnya, mengomeli anak itu. Tapi mendadak bocah itu berdiri sebelum Luqman selesai.

Ia menatap Luqman lebih tajam lagi. “Itu kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal ini ketimbang saya..?! Kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan diluar bulan puasa? Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami? Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal..?!

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus?

Ketika bedug maghrib bertalu, ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian…!?” Bocah itu terus saja berbicara tanpa memberi kesempatan pada Luqman untuk menyela. Tiba-tiba suara bocah itu berubah. Kalau tadinya ia berkata begitu tegas dan terdengar “sangat” menusuk, kini ia bersuara lirih, mengiba. “Ketahuilah Tuan.., kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, lantaran memang tak ada makanan yang bisa kami makan. Sementara Tuan hanya berpuasa sepanjang siang saja. Dan ketahuilah juga, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan lah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya, segala rupa ada, lantas kalian menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan ‘Idul Fithri? Tuan.., sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya pula. Tuan.., kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan ramadhan ini.

Apa yang telah saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami…! Tuan.., sadarkah Tuan akan ketidak abadian harta? Lalu kenapakah kalian masih saja mendekap harta secara berlebih? Tuan.., sadarkah apa yang terjadi bila Tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Bahkan, berlebihannya Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuan bukan hanya pada penggunaan harta, tapi juga pada dosa dan maksiat.. Tahukah Tuan akan adanya azab tuhan yang akan menimpa? Tuan.., jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan…, jangan merasa perut kan tetap kenyang lantaran masih tersimpan pangan ‘tuk setahun, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan bumi kelak….” Wuahh…, entahlah apa yang ada di kepala dan hati Luqman. Kalimat demi kalimat meluncur deras dari mulut bocah kecil itu tanpa bisa dihentikan. Dan hebatnya, semua yang disampaikan bocah tersebut adalah benar adanya!

Hal ini menambah keyakinan Luqman, bahwa bocah ini bukanlah bocah sembarangan.

Setelah berkata pedas dan tajam seperti itu, bocah itu pergi begitu saja meninggalkan Luqman yang dibuatnya terbengong-bengong. Di kejauhan, Luqman melihat bocah itu menghilang bak ditelan bumi. Begitu sadar, Luqman berlari mengejar ke luar rumah hingga ke tepian jalan raya kampung Ketapang. Ia edarkan pandangan ke seluruh sudut yang bisa dilihatnya, tapi ia tidak menemukan bocah itu. Di tengah deru nafasnya yang memburu, ia tanya semua orang di ujung jalan, tapi semuanya menggeleng bingung.

Bahkan, orang-orang yang menunggu penasaran didepan rumahnya pun mengaku tidak melihat bocah itu keluar dari rumah Luqman! Bocah itu benar-benar misterius! Dan sekarang ia malah menghilang!

Luqman tidak mau main-main. Segera ia putar langkah, balik ke rumah. Ia ambil sajadah, sujud dan bersyukur. Meski peristiwa tadi irrasional, tidak masuk akal, tapi ia mau meyakini bagian yang masuk akal saja. Bahwa memang betul adanya apa yang dikatakan bocah misterius tadi. Bocah tadi memberikan pelajaran yang berharga, betapa kita sering melupakan orang yang seharusnya kita ingat.. Yaitu mereka yang tidak berpakaian, mereka yang kelaparan, dan mereka yang tidak memiliki penghidupan yang layak.

Bocah tadi juga memberikan Luqman pelajaran bahwa seharusnya mereka yang sedang berada diatas, yang sedang mendapatkan karunia Allah, jangan sekali-kali menggoda orang kecil, orang bawah, dengan berjalan membusungkan dada dan mempertontonkan kemewahan yang berlebihan.

Marilah berpikir tentang dampak sosial yang akan terjadi bila kita terus menjejali tontonan kemewahan, sementara yang melihatnya sedang membungkuk menahan lapar. Luqman berterima kasih kepada Allah yang telah memberikannya hikmah yang luar biasa. Luqman tidak mau menjadi bagian yang Allah sebut mati mata hatinya. Sekarang yang ada dipikirannya sekarang , entah mau dipercaya orang atau tidak, ia akan mengabarkan kejadian yang dialaminya bersama bocah itu sekaligus menjelaskan hikmah kehadiran bocah tadi kepada semua orang yang dikenalnya, kepada sebanyak-banyaknya orang. Kejadian bersama bocah tadi begitu berharga bagi siapa saja yang menghendaki bercahayanya hati.

Pertemuan itu menjadi pertemuan yang terakhir. Sejak itu Luqman tidak pernah lagi melihatnya, selama-lamanya. Luqman rindu kalimat-kalimat pedas dan tudingan-tudingan yang memang betul adanya. Luqman rindu akan kehadiran anak itu agar ada seseorang yang berani menunjuk hidungnya ketika ia salah.
Baca lagi...

jawaban dari Call Center ESIA (sms 1 rupiah per karakter)

Bpk/Ibu yang terhormat,
Terima kasih atas kritik dan masukan yang telah Bpk/Ibu berikan kepada Esia, karena kritik dan masukan Bpk/Ibu sangat berharga buat kami untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan kami di masa mendatang.

Bpk/Ibu, sistem pentarifan sms terbaru yang kami tawarkan saat ini adalah pentarifan berdasarkan jumlah karakter yang diketik dan dikirimkan yaitu Rp. 1,- + Ppn per karakter artinya, pelanggan hanya cukup membayar tariff SMS berdasarkan berapa jumlah karakter yang diketik dan dikirimkan ke nomor tujuan. Yang dimaksud dengan karakter adalah segala sesuatu yang diketik dalam sms, berupa huruf, angka, spasi, koma, titik, atau tanda baca dan simbol lainnya.
Berikut ketentuan mengenai tarif sms per character yang berlaku :
>

1.Untuk sms ke sesama nomor Esia :
a.Tarif untuk SMS sesama nomor Esia 1-50 karakter akan dikenakan tariff Rp. 1,- per karakter.
b.Tarif untuk SMS sesama nomor Esia lebih dari 50 karakter akan dikenakan hanya dg tariff Rp. 55,-

Keterangan:
Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms kurang dari 50 karakter, Bpk/Ibu akan dibebankan Rp. 1.1,-/karakter, contoh: Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms yang berisi: ESIA maka Bpk/Ibu akan dibebankan biaya sebesar Rp. 1.1,- x 4 = Rp. 4.4,- = Rp. 4,- (pembulatan ke bawah)

Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms lebih dari 50 karakter, maka Bpk/Ibu akan dibebankan hanya Rp. 55,-

2.Untuk sms ke nomor Operator Lain:

a.Tarif untuk SMS ke operator lain 1-140 karakter akan dikenakan tariff Rp. 1,- per karakter.
b.Tarif untuk SMS ke operator lain lebih dari 140 karakter akan dikenakan tariff Rp. 154,-

Keterangan:
Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms kurang dari 140 karakter, maka Bpk/Ibu akan dibebankan Rp. 1.1,-/karakter, contoh: Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms yang berisi: ESIA maka Bpk/Ibu akan dibebankan biaya sebesar Rp. 1.1,- x 4 = Rp. 4.4,- = Rp. 4,- (pembulatan ke bawah)
Bila Bpk/Ibu mengirimkan sms lebih dari 140 karakter, maka Bpk/Ibu akan dibebankan hanya Rp. 154,-

Dengan demikian, berikut rincian biaya untuk sms yang telah Bpk/Ibu kirimkan:


gitu loh mbak/mas/ibu/bapak
Baca lagi...

Jumat, September 19, 2008

Komplain SMS Esia 1 rupiah perkarakter

Dapet dari milis neh? -> katanya sih komplain, tapi kurang tepat dia

Just INFO,.. Barangkali bermanfaat,..
Masyarakat Awam terkecoh promosi ESIA: SMS Rp 1,- / Karakter
Saya telah melakukan test, ternyata promosi ESIA yang katanya SMS rp1,- / karakter itu tidak sepenuhnya benar. Memang Rp1,- tidak berarti sama sekali bagi kita tetapi kalau kita hitung secara akurat berdasarkan data jumlah subscriber ESIA saat ini maka prakiraan Saya pemasukan ekstra bagi ESIA mencapai Milyaran rupiah dalam sebulannya. Bukan main.. Saya melakukan perhitungan ini tanpa tendensi apapun terhadap ESIA melainkan murni karena salah satu HP saya juga menggunakan ESIA jadi ini adalah hak Saya selaku pelanggan. Selain itu karena Saya suka mengamati dunia telematika maka sangat tertarik melakukan deep test khusus pada layanan2 yang dianggap inovatif.


Cara menemukan selisih tersebut sangatlah sederhana (you can even test it your self):
Btw, cara ini telah Saya lakukan dari beberapa nomor ESIA yang berbeda, diulangi pada hari yang berbeda dan waktu yang berbeda. Kesalahan perhitungan tersebut TERNYATA KONSISTEN pada semua nomor, semua waktu dan TERPOLAKAN !!, jadi sepertinya bukan kesalahan tanpa kesengajaan! !!

Setelah mengirim SMS dengan huruf seperti dibawah ini lalu Saya check via voice maupun dg fitur SMS dengan keyword "Talktime" ke 555:
A = di charge 1 karakter (oke donk)
A BC = di charge 4 karakter (sip laah)
ABCDE = di charge 6 karakter (LHO KOK!! mustinya kan 5 karakter??).
charges tambahan Rp1,- ini terus terbawa bila panjang SMS antara 6-14 karakter.
trus Saya ngirim 123456789012345 = di charge 17 karakter (lho kok?? anak SD juga gampang ngitung jejeran itu harusnya hanya 15 karakter)

jadi dari digit 15 keatas charges ekstra menjadi Rp2,-
tambah penasaran Saya ngirim 1234567890123456789 01234567890 = di charge 33 karakter (lho kok malah nambah lagi)
ya udah Saya nggak mau ngetest lagi... karena test dengan variasi tersebut sudah lebih dari cukup... kebayang mungkin sampai 160 karakter chargesnya ternyata berlipat2.. hiiii.. edun !!

Saya benar2 gak abis fikir. ini orang2 di ESIA apa perlu BELAJAR BERHITUNG lagi ?? BELAJAR TELITI?? atau malah perlu BELAJAR JUJUR yah? :))

Jangan2 dari direksi sampai staf mungkin perlu belajar matematika lagi karena kalau dari perhitungan dibawah 10 saja mereka sudah salah maka Saya ngeri bagaimana mereka bisa berhitung dalam jumlah ratusan miliar atau triliunan (asumsi tersebut adalah rata2 pemasukan perusahaan telekomunikasi yang sudah established) .

Sekali lagi memang dengan selisih cuma beberapa rupiah itu kita tidak dirugikan, karena harga tersebut tidak ada nilai ekonominya secara individual. Tapi coba hitung dengan selisih tersebut maka jelas ESIA yang sangat diuntungkan karena berdasarkan sumber yang valid, sampai akhir kuartal pertama 2008 jumlah pelanggan ESIA ada 4.5jt subscriber. Bila dirata2kan masing2 pelanggan mengirim 5 SMS dalam sehari saja maka keuntungan ESIA dari selisih tersebut sudah Rp22.500.000, - (dua puluh dua juga lima ratus ribu rupiah) PER HARI !!.

Nah dikalikan 30 hari (1 bulan) maka "pendapatan ekstra" ESIA tersebut adalah sebesar Rp675.000.000, - !!! itu kalau rata2 pelanggannya hanya mengirim 6 huruf / SMS saja, tapi kalau rata2 subscriber mengirim diatas 15 huruf / SMS berarti keuntungan ESIA hanya dari SELISIH tersebut sudah lebih dari 1 milyar sebulan !!. Mengingat layanan ini sudah dijalankan selama 2.5 bulan berarti estimasi keuntungan ESIA "mengambil" pulsa pelanggannya adalah sebesar 2.5 Milyar Rupiah !! wooowww....

Karena Saya pernah bekerja sebagai Data Center Manager pada suatu operator GSM maka Saya tahu bahwa suatu perusahaan telekomunikasi yang baik pasti ada cross-check antara data transaksi (pulsa), data income dan data pajak. Bila ini dilakukan dengan baik seharusnya ESIA dapat segera menemukan selisih / discrepancy ini dari sejak awal layanan ini diimplementasikan (yaitu sejak 15 mei 2008). Tapi mengapa selisih ini bisa lolos berbulan-bulan? entah tidak teliti (tapi kok tidak telitinya bisa bareng2 seluruh karyawan satu perusahaan?) atau tidak jujur? (kalaupun iya niat tidak jujur kok tega2nya tidak jujur terhadap pelanggan yang menghidupi mereka?, dan mayoritas pelanggan ESIA kan sepertinya justru orang2 kecil, orang2 kurang mampu, yang membeli pulsa secara pas-pasan)

Melihat keadaaan atau temuan ini harapan Saya selayaknya BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ) memberikan teguran kepada ESIA lalu ESIA mengembalikan segala kelebihan pemasukan mereka selama ini bukan kepada pelanggan (karena motong pulsa aja terbukti ESIA nggak becus salah2 nanti ngembaliinnya juga lebih gak becus lagi). Jadi ESIA sebaiknya mengembalikan saja kepada departemen sosial utk disalurkan kepada yang membutuhkan (atau kemanalah sesuai aturan hukum yang berlaku di Indonesia ). Saya pribadi rela dan yakin uang tersebut kalau kita amalkan dapat bermanfaat banyak bagi orang susah.

Mari kita dukung orang susah dengan cara menyampaikan informasi ini kepada BRTI agar dapat segera ditindaklanjuti.
Supaya info ini lebih clear Saya cerita dikit asal muasal temuan ini juga dari ketidak sengajaan:
Kepada wartawan suatu portal berita terkenal, terkait dengan pelansiran produk ESIA ini (pertengahan mei 2008) dalam wawancara via email Saya pernah menjelaskan bahwa melakukan charging secara per karakter itu tidak sulit akan tetapi memang perlu effort karena ada modul yang menghitung jumlah karakter (biasanya kan hanya menghitung berdasarkan jumlah pengiriman sms saja). Dan perhitungan panjang karakter tersebut dalam dunia komputerisasi amat sangat mudah.

Lalu belum lama ini waktu anak2 saya yg SMA maupun yang SMP bilang ternyata ESIA murah sekali. Saya padahal udah lama pake ESIA juga (utk bertelponan ke nomor2 tertentu atau utk pembicaraan lama) tapi Saya gak pernah perhatikan pulsa.

Karena cerita anak saya tersebut serta kenyataan jumlah SMSan anak2 Saya banyak banget pikir2 lumayan juga kalo mereka Saya belikan yang ESIA. Dan singkat cerita masing2 saya belikan paket ESIA yang murah merah (rp245.000 sudah jreeng)... btw, yang GSM tetap mrk pake karena ada MP3nya dan fiturnya jauh lebih bagus.

Penjaga toko yang menjual ESIA tsb (Cinere Mall) mengatakan bahwa ESIA sekarang PALING LAKU karena dianggap PALING MURAH, oleh sebab itu sangat disukai orang2 yang kurang mampu (Saya membayangkan banyak orang2 yang kurang mampu pakai ESIA dan ternyata pulsanya digerogoti ESIA .. duuh tegaaaaaaaaaaa! !!!)

Yang bikin nyesek itu promosi ESIA bahwa SMS Rp1,- / Karakter itu katanya SMS pembawa keadilan. Saya jadi rancu arti keadilan, kalo nyedot pulsa pelanggan itu sebenarnya adil buat siapa sih???

Lalu anak2 Saya mulai sering SMSan, tapi sering sekali mereka menulisnya cuma singkat2. Saya ampe tegur anak2 Saya "SMS udah murah kok nulis pake disingkat2 gitu sih, kasihan temen kamu yang baca" jawab mereka kira2 "kan supaya lebih murah lagi, lagian sudah umum singkat2 spt ini, temen2 ngerti kok" ... pikir Saya ya udah gapapa lah wong anak2.

Lalu tiba2 Saya kepikiran, beneran gak yah ESIA menghitung per karakter? itu sebabnya Saya menggalang anak2 Saya (serta temannya) untuk mengirim SMS dengan cara diatas. Baik ke sesama ESIA maupun ke GSM. Dan hasilnya seperti yang Saya temukan tsb.

Seharian (dari subuh sampai barusan pukul 7pm) dengan niat baik ingin menyampaikan hal ini langsung ke ESIA Saya mencoba menghubungi customer care ESIA tapi susahnya minta ampun. selalu sibuk. Apakah itu karena petugas Call Centernya sibuk menerima complaint yang serupa ataukah enggan menerima call dari pelanggannya (udah tau pasti bakal pada complaint). Entah yaaa...

Akhirnya Saya mohon maaf bila atas kejujuran dan ulasan ini ada pihak yang merasa kurang berkenan. Setulusnya ini adalah tidak lain demi membela kepentingan dan hak pelanggan serta pajak bagi pemerintah. Untuk bukti semua kesalahan perhitungan ESIA tersebut Saya masih menyimpannya di HP, incase pihak ESIA mau melakukan cross-check, fact finding dll.

NB:untuk jawaban dari pihak ESIA ada diposting selanjutnya.
Baca lagi...

Rabu, September 17, 2008

Perang Tarif Bo'ong-bo'ongan

"Persaingan sudah cukup ekstrem, harus cooling down," imbau Nuh kepada seluruh petinggi operator telekomunikasi di Indonesia.Yup, sepertinya Menkominfo ini resah juga melihat perang tarif yang semakin gencargenjarnya. Seakan-akan masyarakat bingung untuk memilih operator mana yang paling murah.

Bagaimana tidak murah, untuk panggilan telepon sebagai bisnis utama saja dibuat harga Rp0,00000...1,- per nelpon.Malah ada yang berani mengatakan bahwa SMS ke semua operator GRATIS. Lihat saja, bagaimana BOOMBASTISnya perang tarif ini.

Tapi apa yang terjadi, coba tanya sebagian masyarakat pengguna telepon selullar, dari sebagian pasti merasa tarif yang diiklankan tidak mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan telepon selullar.Ini suatu iklan atau ada indikasi penipuan?

Negara yang sudah eksis alias stak alias saturasi di bidang telekomunikasi seperti Singapura saja bingung, bagaimana mungkin bisa memberikan harga yang sedemikian murah? Bagaimana operator di negara Indonesia membiayai dirinya. Atau jangan-jangan para pegawai di operator telekomunikasi tidak di gaji lagi.

Bila anda pengguna telepon selullar, sebaiknya anda harus lebih detail dalam membaca syarat dan ketentuan berlaku...? Bisa saja anda terjebak disitu.
Baca lagi...

Selasa, September 16, 2008

belajar nge-BLOG lagi deh

Setelah sekian lama BLOG nya gitu-gitu aja, nah sekarang udah lumayan sedikit variatif. Apalagi sekarang yang baca bukan cuma gue, tapi istri gue rajin loh baca juga. Cuma hari ini dia gak masuk karena lagi ngidam Tahu Gejrot...

itu loh tahu gejrot yang dari Cirebon. Yang rasanya kadang asem kadang asin malahan kadang gak jelas deh. Udah ah, semoga istriku tabah menghadapi ini.
Baca lagi...

Senin, September 15, 2008

Pegawai Negeri Jaman Sekarang

Ketika berangkat kerja masih sempat ngobrol dengan istri, walaupun cuma dimotor aja.(kadang kedengeran kadang ngga,maklum di motor)

Pegawai Negeri Sipil atau yang biasa dipanggil PNS,mungkin jaman dulu posisi itu yang paling diidam-idamkan oleh semua warga negara Indonesia. Dengan adanya jaminan gaji dan tunjangan yang memadai dan tentunya ada tunjangan pensiun yang katanya bisa membuat kita tenang.

Mungkin sebagian Orang Tua anda,....

kamu dan semuanya punya pengalaman menarik tentang jabatan di PNS,dulu warga negara ini pasti ingin bekerja di PNS dengan santai dan ada tunjangan pensiunan.Dibanding bekerja di swasta yang lebih keras dan bisa saja tiba-tiba di PHK meskipun gaji lebih gede, tapi banyak dari para orang dahulu lebih memilih PNS.

Lain dulu lain pula sekarang....
Coba liat,masih banyak juga kan antri untuk ikut PNS. Tapi coba hitung berapa banyak yang bermain curang,titip sana-titip sini, sogok sana-sogok sini. Berapa banyak uang yang harus dikeluarkan oleh para calon PNS itu untuk mendapatkan pekerjaan. Wih gile... bisa-bisa gak balik modal tuh.


Tapi apa yang terjadi, karena masuknya aja gak HALAL maka ketika diterima jadi PNS pun mencari apapun walau tak HALAL.Yang paling bikin sakit hati adalah bagaimana agar anggaran yang dikeluarkan mampu dimanfaatkan atau dihabiskan semua. Karena apabila anggaran dikembalikan maka performansi untuk TEAM tersebut menjadi JELEK. Hal yang aneh dan sangat bertolak belakang dengan Kinerja Perusahaan Swasta ataupun Pengusaha.
Waw... sungguh prestasi yang hebat.

Semoga saja segalanya bisa berubah,akupun selalu berdoa dan berharap. Agar bangsa ini mampu kembali seperti dahulu, mampu bangkit dari penderitaan ini.tentunya bisa dimulai dari para pejabat dinegara ini.

yang paling utama, untuk istri saya tercinta. Semoga mampu menjalankan amanah ini. Dan jangan mudah menyerah pada keadaan
Baca lagi...

Air Mata Rasullah

mengisi sedikit waktu di bulan Ramadhan ini

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.
Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam",kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku,orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

"Ketahuilah, di adalah ...

yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?", tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. "Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?", tanya Jibril
lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul! Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril.Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?"Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.*
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi."Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, ! Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku"
"peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
berpelukan.Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. *
"Ummatii,ummatii, ummatiii? " - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya?
Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Selalu menetes air mata ini bila membaca dan mengingat kisahmu menghadapai Maut
Baca lagi...

Rabu, September 10, 2008

Hebat bener tuh temen gue

Temen dari SMP, tepatnya kelas 2 SLTPN 49, masih inget kok kelas 2-3. Dimana berkumpulnya para jawara-jawara dari kelas 1 sebelumnya. Sampai akhirnya kita satu SMA, meskipun gak sekelas di kelas 2 tapi pertemanan kita berlanjut di organisasi, mulai dari ROHIS SMUN 14 yang menjadi tulang punggung dari semua kegiatan di SMU ini. Sebelum menapak ke kelas 3, temen gue yang bernama lengkap Adzan ....

Wahyu Djatmiko ini merupakan kandidat kuat Ketua OSIS. Wih, ketua OSIS men....! dimana saya adalah salah satu team suksesnya.

Setelah promosi sana-sini akhirnya kita berhasil menang dengan hasil yang cukup mutlak. Ya seperti jabatan Presiden, begitu Presiden nya naik maka tim suksesnya ikut-ikutan naik. Jadilah gue menjabat sebagai ketua dari kegiatan ekstrakulikuler olahraga,dimana semua anggota ekstrakulikuler dibawah pengawasan gue. Kelihatannya hebat sih, tapi ya cuma gitu-gitu aja.

Tuh anak emang pinter, mulai dari pinter ngomong (nyela orang gitu loh...!)sampai pikirannya juga gak ada yang sanggup nyamain.Begitu dia lolos UMPTN sih semua orang juga udah pada nyangka.... ADZAN gitu loh.

Tapi yang gue gak nyangka adalah begitu dia kuliah dan banting stir menjadi pengusaha (meskpun didukung oleh dana yang lumayan besar, bersyukurlah) warnet yang katanya bela-belain warnet dan mengabaikan kuliah. Wih hebat suatu jalan dan keputussan yang sangat berani ( SALUT BUAT LOE ZAN ).

Dan kini semua itu terbukti, LOE emang patut menjadi nomor satu di NEGERI INI (nomor satu apanya nih? pikir aja sendiri). Wujudkan impianmu ZAN, gue sebagai teman cuma bisa berdoa, apalagi sekarang loe sibuk banget. Mungkin gue bisa mengikuti jejak loe.

Allahu'alam
Baca lagi...

Keselamatan .....

Apa itu keselamatan ?
Definisi keselamatan itu berbeda2 setiap orang. Coba tanyakan kepada warga jakarta yang tinggal di daerah banjir, apa sih keselamatan? pasti orang itu menjawab keselamatan itu adalah bebas dari banjir ketika hujan. Coba tanya lagi ke orang yang tinggal di bukit , apa jawab mereka? Keselamatan itu adalah tidak longsor ketika hujan. Belum lagi coba tanya kepada orang yang mau berangkat kerja, apa sih keselamatan ? pastinya menjawab selamat sampai tempat kerja dan sampai rumah juga.

Keselamatan di Islam itu ada 3:
1.Peganglah lidahmu
Banyak orang bilang kalo lidah tak bertulang,karena dengan lidah apa saja bisa keluar,yang baik bahkan yang buruk.
2.Lapangkanlah Rumahmu
Rumahku istanaku
3.Tangisi perbuatan salahmu
Muhasabah, tapi ada juga yang tidak tau kalo perbuatannya itu salah Baca lagi...

Di tunda lagi tender SLJJ ?

Pemerintah kembali menunda tender penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis kabel, nirkabel mobilitas terbatas, serta sambungan langsung jarak jauh (SLJJ). Kenapa lagi kali ini?
Ternyata, itu disebabkan Keputusan Menkominfo No.76/2007 tentang Peluang Usaha Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal, SLJJ, Sambungan Internasional (SLI), dan Jaringan Tetap Tertutup Berbasis Kabel, kembali direvisi untuk yang kelima kalinya oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh.
Dalam keterangan resmi Postel yang dikutip detikINET, Senin (8/9/2008), disebutkan bahwa Menteri Nuh pada akhir Agustus 2008 lalu baru saja menandatangani revisi tersebut dalam bentuk Keputusan Menkominfo No. 252A/2008.
Menurut Kabag Umum dan Humas Ditjen Postel Depkominfo, Gatot S Dewa Broto, alasan ditekennya peraturan baru tak lain demi menjamin lebih sempurnanya persiapan tender, seperti penetapan kriteria peserta seleksi, syarat, penilaian, mekanisme seleksi, jumlah pemenang seleksi, dan ketentuan lain yang terkait dengan proses seleksi penyelenggaraan.
Dengan berlakunya Keputusan Menkominfo ini, maka proses seleksi penyelenggaraan jaringan tetap SLJJ akan dilaksanakan paling lambat tanggal 31 Desember 2008. Sedangkan untuk proses seleksi penyelenggaraan jaringan tetap lokal dan jaringan tetap SLJJ akan dilaksanakan paling lambat pada tanggal 31 Maret 2009.
Selain perubahan masalah pengunduran waktu pelaksanaan proses seleksi ini, maka esensi lain yang disebut pada revisi kelima Keputusan Menkominfo ini adalah ketentuan yang menyebutkan, bahwa peluang usaha penyelenggaraan telekomunikasi diberikan kepada penyelenggara jaringan tetap lokal dan atau penyelenggara jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas dengan wilayah layanan nasional yang telah mempunyai basis pelanggan yang kuat.
Sejauh ini, operator yang telah terang-terangan menyatakan tertarik ikut tender SLJJ adalah Bakrie Telecom. Operator nirkabel terbatas dengan produk Esia, Wifone dan Wimode ini tentu sangat ingin mendapatkan lisensi SLJJ setelah sebelumnya memenangkan lisensi SLI. Alasannya, tentu supaya tarif SLI bisa lebih murah tanpa harus melewati carrier operator lain.

com = semoga deh B-TEL dapet tender ini,agar biaya SLJJ jadi jauh lebih murah. Meskipun routing nya jadi semakin ribet dan berantakan deh. Baca lagi...

udah hampir Dua bulan

dfgfgf Baca lagi...