Pemerintah segera mengeluarkan regulasi WiMAX versi Indonesia pada tanggal 28 Mei 2008 atau yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional. Menteri Komunikasi dan Informatika, Muhammad Nuh mengatakan teknologi WiMAX versi Indonesia sangat diperlukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap teknologi asing, dan beliau berharap jangan sampai industri telekomunikasi Indonesia seperti sarang burung yang artinya jangan hanya menjadi limpahan produk teknologi luar negeri.
Mungkin pendapat yang disampaikan oleh Muhammad Nuh ada benarnya, dengan begitu kita bisa menyesuaikan dengan kondisi telekomunikasi yang ada di negeri tercinta ini.Tapi mengapa harus tanggal 28 Mei 2008, apa karena bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, yang menurut salah seorang pengamat teknologi , hal itu sesuai dengan kebiasaan bangsa Indonesia yang selalu mengaitkan sesuatu dengan hal-hal yang prestisius. Atau mungkin juga pemerintah sengaja memperlambat dikeluarkannya regulasi WiMAX karena desakan dari para pemain (operator) Telekomunikasi yang sudah ada. Ada persepsi di kalangan operator yang beranggapan bahwa WiMAX dapat menggantikan eksistensi mereka dengan kehandalan VoIP dan Internetnya. Bahkan hampir semua vendor W-CDMA dan CDMA pun menentangnya. Atau pemerintah memang masih memandang usia 3 G yang masih muda, sehingga WiMAX menjadi tertahan.
Kehadiran WiFi atau Wireless LAN saja sudah membuat banyak masyarakat pencinta internet beralih dari koneksi kabel menjadi koneksi nirkabel. Dengan kehadiran WiMAX sebagai akses yang menawarkan solusi broadband, pasti akan menimbulkan persaingan dengan pengusung 3G. Layanan 3G sendiri merupakan layanan komunikasi bergerak yang menjanjikan peningkatan Bandwidth sampai 384 kbps dalam keadaan bergerak atau sampai dengan 2 Mbps untuk kondisi yang tidak bergerak. Bandingkan dengan WiMAX yang sanggup sampai dengan 155 Mbps.
Tapi, apakah dengan masuknya teknologi WiMAX di Indonesia akan membuat teknologi berjaya? Atau malah menjadi seperti 3G yang sangat di gembar-gemborkan ketika launching dan sekarang sudah mau tergeser oleh teknologi LTE (Long Term Evolution) yang merupakan kelanjutan dari generasi 3 G. Kita tunggu saja dulu sampai 28 Mei 2008.
Bima Indra Gunawan
Mahasiswa S2 Management Telekomunikasi Universitas Indonesia
Karyawan PT.Bakrie Telecom
Kamis, Maret 27, 2008
Kenapa Harus 28 Mei 2008
Curhat
Telekomunikasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar