Senin, April 13, 2009

Menunggu si Buah Hati

"ayo bagi-bagi pengalaman menunggu si Dia"
Pukul 02:30
Liverpool masih unggul 1-0 melawan Chelsesa. Niatnya sih nonton bola, tapi sejak MU seri jadinya males deh nonton semangat.
Si Jabang Bayi sedang bergerak-gerak kata istriku.

Pukul 03:30
Chelsea sudah berbalik unggul 1-2
Ngantuk nih, tidur lagi aja deh padahal istri belum tidur

Pukul 04:00
Istriku bangunin kalo dia sudah mulai mules-mules.
Akhirnya Chelsea menang 1-3 atas Liverpool

Pukul 05:00
Istriku mengajak jalan pagi agar Si Dede Bayi bisa masuk panggul.
Belum selesai shalat Subuh tiba-tiba istri udah teriak-teriak kalo ada sesuatu dikamer mandi.
Ternyata ada flek darah yang keluar.

Pukul 05:30
Langsung deh panik untuk siap-siap kerumah Sakit...

Istri bilang jangan panik

Pukul 06:00
Nonton Sport7 aja dulu deh, sambil sarapan dan jangan lupa maen PS.

Pukul 07:00
Tiba dirumah sakit dan istri sudah mulai menjalani pemeriksaan.

Pukul 08:00
Hasilnya belum ada pembukaan apapun.
Disuruh Perawat kalo Dokter menyarankan agar menunggu sampai pukul 10:00 untuk melihat kondisi lebih lanjut sambil nunggu istri jalan-jalan agar bayi bisa masuk panggul

Pukul 11:00
Sudah pembukaan satu dan darah sudah mulai banyak. Tapi ada yang aneh dengan kondisi perutnya. Kenapa juga belum masuk panggul ??
Perawat menyarankan agar mulai mengurus rawat inap. Berarti hari ini saya tidak ikut menyontreng.

Pukul 15:00
Orangtua dan mertua sudah mulai datang ke Rumah Sakit.
Setelah mengecek dalam bahwa sudah mencapai pembukaan 2 (alhamdulillah sudah ada kemajuan)
Istri bolak-balik jalan agar jabang bayi bisa masuk panggul.

Pukul 17:00
Masih dipembukaan 2 dan belum ada kemajuan untuk posisi bayi yang belum masuk panggul.
Akhirnya kami menyarankan orangtua untuk pulang kerumah dan berdoa saja dirumah.
Kebetulan dirumah kan ada pengajian tiap malam jumat.

Pukul 18:00
Sudah mulai kontraksi tiap 10 menit. Dan Perawat bilang kemungkinan lahir esok pagi.
Baru tahu kalo ternyata kontraksi itu sangat membuat istri kesakitan. Bayangkan coba, tiap 10 menit itu, istri langsung gemeteran terus menahan sakit.

Pukul 20:00
Kontraksi sudah mulai tiap 5 menit. Rasa sakit semakin hebat. Istriku, kalo memang rasa sakit itu bisa kau beri padaku, aku rela. Tapi apa daya kalo diri ini Cuma bisa berdoa dan memberi support. Lalu perawat menyarankan agar naik turun tangga agar kondisi bayi masuk panggul. Kebetulan kalo dikamar ada tangga kecil untuk naik ke ranjang, pake itu aja deh, lumayan meski cuma dua anak tangga.

Pukul 22:00
Kontraksi sudah mulai lebih cepat dengan setiap 3 menit dan istri sudah mulai menggigil karena tidak kuat menahan sakit. Kalo seperti ini terus takut juga kehabisan tenaga nih, Ntar gak kuat lagi untuk ngeden. Perjuangan seorang ibu memang berat ketika melahirkan.

Pukul 22:20
Sepertinya istri sudah mulai putus asa untuk menahan rasa sakit yang sangat. Panggil perawat untuk mengecek keadaan istri dan minta untuk mengambil tindakan. Akhrinya perawat membawa istri keruang persalinan untuk di periksa CTG.

Pukul 22:30
Periksa dalam sudah mencapai pembukaan 5, sebentar lagi katanya. Perawat menelpon Dokter Lastiko untuk memberitahu keadaan. Alhamduillah Eyang Lastiko masih mau untuk datang ke RS meskipun sudah lewat jam 9. Padahal biasanya gak mau.

Pukul 23:00
Eyang Lastiko memeriksa sudah mencapai pembukaan 7. Aku masih disamping istriku dan berusaha memberikan support. Alat-alat persalinan sudah disiapkan oleh perawat dan bidan, Dokter anakpun sudah datang. Saya memutuskan untuk tidak menghubungi orang tua.

Pukul 23:20
Diperiksa lagi sudah pembukaan 10. Kemudian si Eyang dan perawat menusuk untuk memecahkan air ketuban (disinilah rasa ngeri pertama datang).

Pukul 23:30
Persalinan dimulai.....Masih disamping istri dan ikut belajar tarik napas panjang, ngeden...ups, jangan dikeluarin nafasnya, jangan bersuara!!!
Pukul 23:45
Alhamdulillah bayi ku sudah lahir dengan normal setelah sempat lama juga. Dan aku bener-bener terharu yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Apalagi menemani istri sampai lahir. Jarang loh...??

Pukul 00:00 Tanggal 10 April 2009
Yang tadinya dirobek mulai deh dijahit. Wih ngeri juga... malah lebih ngeri dari melahirkan.

Pukul 00:30
Adzan pertama untuk Khansa Nur Kamila

Pukul 02:00
Istri sudah mulai masuk kamar setelah dibersihkan oleh perawat.

Pukul 02:30
Kami berdua tidur meskipun gak bisa dan berusaha menahan untuk tidak mengabarkan kepada orang tua (biar besok pagi aja deh kabarin ke semuanya)

Pukul 05:00
Selepas shalat Subuh, menghubungi orangtua meskipun belum mengabarkan.

Pukul 05:30
Orangtua datang dan terjadilah tawa, tangis, marah dan ucapan selamat.

Benar-benar suatu perjuangan yang sulit dijelaskan, mulai dari awal kontraksi sampai lahir. Sungguh, pelajaran yang baru buat kami.

Maafkan diri ini ya Allah, yang tidak pernah bersyukur, yang tidak pernah menghargai arti seorang ibu, orangtua yang telah melahirkan kita.

Mamah, andai saja aku tahu bahwa proses melahirkan itu sungguh sangat menyiksa. andai saja aku tahu kalo perjuangan itu antara hidup dan mati. Dan andai saja aku menyadari dari dulu. Mohon maaf mah...

Mungkin ada baiknya setiap proses kelahiran diabadikan agar si anak kelak melihat perjuangan seorang ibu.

Pelajaran yang berharga bagi saya pada hari ini, pelajaran yang membuat saya semakin menghargai kaum wanita.

Terima Kasih ya Allah, atas rahmat yang telah Engkau berikan. Atas Amanah yang Kau berikan kepada kami berdua, semoga kami mampu menjaganya.

3 komentar:

mizan mengatakan...

Wah ternyata udah jadi bapak!
Jahat loe, nggak ngabar-ngabarin.

Selamat ya atas kelahiran Caca :)

aprilmopgal mengatakan...

subhanalllah
gw terharu banget bim bacanya...
Semoga kalian bertiga dilimpahi rahmat dari Allah dan selalu deri kebahagiaan ,,,,
jadi pengen liat dede caca nya :D

Bimo mengatakan...

Huaa.. jadi deg-degan nih..
Ternyata berat banget menjalani detik-detik itu.

Selamat ya, Bim :) Semoga bisa menjalani amanah dengan baik.