Rabu, September 17, 2008

Perang Tarif Bo'ong-bo'ongan

"Persaingan sudah cukup ekstrem, harus cooling down," imbau Nuh kepada seluruh petinggi operator telekomunikasi di Indonesia.Yup, sepertinya Menkominfo ini resah juga melihat perang tarif yang semakin gencargenjarnya. Seakan-akan masyarakat bingung untuk memilih operator mana yang paling murah.

Bagaimana tidak murah, untuk panggilan telepon sebagai bisnis utama saja dibuat harga Rp0,00000...1,- per nelpon.Malah ada yang berani mengatakan bahwa SMS ke semua operator GRATIS. Lihat saja, bagaimana BOOMBASTISnya perang tarif ini.

Tapi apa yang terjadi, coba tanya sebagian masyarakat pengguna telepon selullar, dari sebagian pasti merasa tarif yang diiklankan tidak mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk penggunaan telepon selullar.Ini suatu iklan atau ada indikasi penipuan?

Negara yang sudah eksis alias stak alias saturasi di bidang telekomunikasi seperti Singapura saja bingung, bagaimana mungkin bisa memberikan harga yang sedemikian murah? Bagaimana operator di negara Indonesia membiayai dirinya. Atau jangan-jangan para pegawai di operator telekomunikasi tidak di gaji lagi.

Bila anda pengguna telepon selullar, sebaiknya anda harus lebih detail dalam membaca syarat dan ketentuan berlaku...? Bisa saja anda terjebak disitu.

Tidak ada komentar: