Oktober 2007
"sebuah pilihan"
Disadari atau tidak, dalam menjalani hidup ini penuh dengan menentukan pilihan. Dimulai dari kita lahir sampai kita mati. Bahkan kehidupan setelah mati pun masih ditentukan oleh pilihan kita juga yaitu perbuatan dan kelakuan selama di dunia.
Salah seorang teman pernah bercerita kepada saya bahwa menentukan satu pilihan adalah yang paling sulit. Bahkan ketika kita dihadapkan oleh beberapa pilihan yang tentunya semua pilihan itu memiliki sisi positif dan sisi negatif, kita tetap saja harus memilih salah satu dari pilihan tersebut. Kalo pilihan itu Cuma dua, mungkin lebih mudah. Tapi apa yang terjadi ketika pilihan itu lebih dari dua atau banyak. Wah, bisa bingung banget tuh. Pernah gak anda seperti itu ?
Pastinya pernahlah, setidaknya ketika kita akan menuju jenjang kuliah. Mau pilih kuliah dimana? di kampus ini bagus, sedangkan di tempat lain biayanya murah dan yang lain lagi sudah menjadi ikatan dinas. Atau mungkin dalam membeli sesuatu, begitu punya uang untuk beli handphone, mau pilih yang mana nih? dengan budget sekian maka punya banyak pilihan dengan berbagai feature dan merek yang berbeda.
Apa benar dalam menjalani hidup ini selalu menentukan pilihan ? Banyak juga yang berkata bahwa terkadang kita hanya memiliki satu pilihan. Seperti contoh kuliah misalnya. Banyak juga teman yang bilang, ”Kalo kamu enak punya banyak pilihan, tinggal pilih deh kuliah dimana, sedangkan saya pilihannya Cuma satu. Jadi mau gak mau ya harus diambil ...... !!”
Sebenarnya bukan pilihannya yang satu, coba dicermati lagi.... ternyata ada dua pilihan diambil atau tidak diambil. Berarti ada dua pilihan, yang satunya adalah tidak diambil. Ini membuktikan kalo segala sesuatunya itu merupakan pilihan.
Begitu juga ketika kita akan menikah, segalanya pasti melewati beberapa pilihan. Mulai dari pilihan mau menikah sekarang atau nanti, mau pilih pasangan yang mana? biasanya sih sudah banyak calon. Dan yang terakhir adalah memilih tanggal pernikahannya.
Sulit memang, semua pilihan memang ada positif dan negatif nya. Semua nya memang harus dipertimbangkan. Dan tentunya semua banyak akibatnya seperti hukum sebab-akibat.
Yang terpenting adalah setelah kita mengambil keputusan itu, maka jangan pernah sekalipun menyesali apa yang telah dipilih. Sebaiknya kita menganalisa mengapa pilihannya itu menyebabkan seperti ini. Seperti kata orang ”Nasi sudah menjadi bubur, mau apa lagi ?” tapi kata aa Gym ”tambahkan dengan kecap, ayam, bawang, kacang, bumbu2 lain dan kerupuk deh maka jadilah BUBUR AYAM SPESIAL”
so, mari kita pikir matang-matang pilihan kita.
Jumat, Januari 09, 2009
Hidup Itu Sebuah Pilihan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar