Kamis, Oktober 16, 2008

Sang Iman lagi turun

Tau gak sih dimana Iman itu? dulu sih ada teman gue yang namanya Iman, yang satu temen di rumah yang satu lagi temen di Masjid Kuliah.

Iman yang dimesjid udah pasti beragama Islam, lah Iman yang dirumah tau-taunya namanya Imanuel. Tapi itu sih gak ngaruh bagi gue... terus apa hubungannnya ?

Iman adalah keyakinan dari hambaNya terhadap Allah. Yang menjadi masalah iman itu terkadang naik dan turun seiring dengan tingkat ibadah kita. Apabila iman kita sedang turun maka cukuplah dengan shalat fardu saja. Tapi apabila iman kita sedang naik maka bisa ditambah dengan shalat sunnah seperti qabliyah dan bad'iah Fardu atau shalat tahajud dan shalat dhuha.

Dulu waktu masih bujangan (cie yang udah nikah) dan masih mahasiswa (udah lulus juga nie). yang namanya shalat Tahajud dan puasa senin-kamis merupakan suatu nikmat yang sangat besar dari suatu ibadah. Sampai-sampai berat juga meninggalkan suatu amalan ini.Kenapa jadi begini ya? kok beda dengan sekarang ?

Mungkin awalnya ketika aku lulus kuliah dan berhasil mendapat kerja,aku mulai menikmati hidupku yang diperoleh dari hasil keringatku sendiri.Aku bekerja sebagai engineer transmisi untuk ditempatkan didaerah Sumatra barat, jadi wajar kalo sekarang gue masih hafal daerah Sumatra Barat, meski kadang gue kerja sampe Pekanbaru,Jambi,Sumut dan Batam. Kondisi ketika gue bekerja tentu berbeda jauh dengan kondisi ketika kuliah. Ketika bekerja adalah kondisi dimana kita memasuki dunia yang sesungguhnya (this is the real world). Mulai dari kutemukan teman2 yang sudah punya istri dan anak(meskipun usia mereka hanya lebih tua lima tahun) , sampai aku menemukan seseorang yang berKTP Islam tapi tidak pernah Shalat Wajib, mungkin cuma Shalat jumat dan Shalat Ied (itu pun jarang banget).

Lalu ketika aku mengenal seseorang teman yang telah beristri dan memilih untuk selingkuh ketika jauh dari istrinya. Memang pekerjaan sepertiku ini tidak memungkinkan untuk membawa keluarga karena pekerjaannya yang berpindah tempat dan suasana kerjapun tidak memungkinkan.

Belum lagi dengan teman2 kerjaku yang sangat menyukai gemerlap malam dan hura-hura, beruntung teman satu tim ku tidak memiliki sifat seperti itu. Alhamdulillah ya Mas Gede Denny. Cuma ya itu, kebiasaan merokok dan mempermainkan wanitanya itu yang membuat saya geleng-geleng. Dia sampe tega membuat wanita melakukan percobaan bunuh diri. Semoga tuh cewe baik-baik aja sampe sekarang.

Justu ketika kita jauh dari orang yang disayangi maka iman itu semakin tumbuh dan berkembang. Apalagi ketika kanan-kiri banya godaan, tapi tetap saja iman dapat berdiri dengan kokoh.Mungkin yang menjadi runtuh ketika aku merasa dikhianati oleh orang yang sangat aku sayangi.Tapi bersyukur masih ada orang yang mengerti dan membuat iman kembali tumbuh.

Setelah 10 bulan di negeri Siti Nurbaya, akhirnya kembali ke Jakarta dan bekerja di salah satu kantor kawasan Kuningan Jakarta. Mungkin disinilah awalnya, ketika kita merasa sudah enjoy dengan apa yang kita punya. Ketika kita bersama dengan orang-orang yang kita cintai. dan ketika kita sudah tidak bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

bersambung...

2 komentar:

aprilmopgal mengatakan...

entah ya bimmm kenapa gw juga ngerasain hal yang sama kek di postingan lo ini, pas kuliah tuh ngerrasanya kadar nya naek tinggi banget, justru pas kerja malah menurun mblee :(

Bima Indra Gunawan mengatakan...

begitulah... kalo di kampus itu kan kita dekat dengan lingkungan yang agamais, berbeda ketika kerja yang sudah real world. Dunia kampus cuma sedikit dari dunia yang sesungguhnya