Mumpung masih fresh, ada beberapa cerita menarik yang dikutip dari khutbah Jumat.
Mungkin lebih tepat judulnya ke Syukur kepada Khalik. Rasa syukur bukan hanya dilakukan dengan berdoa, dengan rendah hati ataupun dengan mengeluarkan air mata. Tapi rasa syukur menurut saya bisa juga dengan melakukan perbuatan baik atau amal baik yang pasti kita semua jarang ada yang menduganya.
Ceritanya begini, ada seorang WTS Bani Israil yang sedang dalam keadaan haus. Dikarenakan didaerahnya hanya ada satu sumur dan tidak ada sungai, maka apabila ingin minum haruslah turun ke sumur dan mengambil sendiri airnya. (Jangan pikir ada katrol / timba ya kaya di Indonesia ). Ketika dia sedang kehausan, tiba-tiba ada seekor kucing yang juga sedang kehausan, ya kehausan karena tidak ada air. Melihat ada seekor kucing yang kehausan maka wanita itu merasa iba terhadap kucing yang sedang haus itu. Maka masuklah wanita itu ke dalam sumur yang cukup dalam itu untuk mengambil air dan dibawanya air itu menggunakan sepatunya.
Ditegukkannya air itu kepada kucing yang haus tadi,
kemudian dia melihat kucing tadi masih haus, diambilnya air lagi sampai kucing itu pergi dan merasa sudah tidak haus lagi. Dia rela memberikan air dari sumur padahal ia sendiri sangat kehausan.
Setelah itu pergilah wanita itu dari tempat tadi, tapi apa yang tejadi ?? ia meninggal di perjalan. Tapi apa kata Rasul ? ia adalah ahli syurga.
Coba bayangkan, seorang WTS saja bisa masuk syurga karena memberi air seekor kucing? Hmm... berarti masih banyak amalan-amalan atau kebaikan lain yang bisa kita raih.
Ada cerita lagi
Seorang pemuda yang ingin tobat sedang berdiskusi dengan seorang Kyai.
Pembunuh"Pak Kyai, saya sudah membunuh 99 orang . Apa saya bisa tobat dan masuk syurga ?"
jawab Kyai "Rasanya tidak bisa, anda sudah sangat kejam. Manamungkin dosa anda dimaafkan."
Akhirnya dibunuh saja Kyiai itu sehingga genaplah menjadi seratus orang yang dibunuhnya. Kemudian dia bertemu lagi dengan Kyai lain dan bertanya lagi, " Pak Kyai, apa bisa saya tobat padahal saya sudah membunuh 99 orang ditambah 1 orang kyai? "
Kyai tadi menjawab"bisa!!, asalkan kamu pergi dari kampung ini. dan tinggalkan daerah yang sudah membawa kamu kedalam kejahatan. Carilah guru dikampung seberang yang mampu mendidik dirimu untuk tobat!!!"
Maka bergegaslah pemuda tadi untuk hijrah ke kampung seberang dengan membawa peralatan seadanya.Tapi apa yang terjadi, ketika dalam perjalanan seseorang membunuhnya, maka matilah ia.
Kemudian Raqib dan Atid berbeda pendapat atas amalan si pemuda tadi. Raqib bilang pemuda ini sudah tobat dan layak masuk syurga. Tapi berbeda dengan Atid yang sudah mencatat pembunuhan sebanyak 100 orang. Meskipun baru niat, tapi Raqib yakin kalo pemuda itu sungguh-sungguh tobat dan kembali kepada Rabb. Lalu bagaimana ??
Dipilihlah jarak yang paling dekat antara pemuda dan kedua desa. Apabila lebih dekat ke Desa asal maka masuklah pemuda itu ke neraka. Tapi apabila lebih dekar ke Desa yang ingin ia tobat maka syurga menanti. Dihitung dan ternyata jarak nya hanya tinggal sejengkal dari Desa yang akan dituju.
Ternyata hanya dengan niat yang ikhlas dan benar-benar tulus saja mampu menambah amal kebaikan kita.
Allahualam'
nb: mohon maaf apabila ada yang salah. Dan mohon koreksinya.
Baca lagi...
Jumat, November 21, 2008
Jumat, November 14, 2008
Bingung Pilih Operator Mana? Ya Pikir-Pikir dulu lah
Kenapa pikir-pikir dulu ? Mungkin ini menanggapi salah satu iklan operator telekomunikasi di Indonesia yang dengan lantang mengatakan “Pake XL gak perlu mikir, udah pasti murah“.Sepertinya iklan itu mampu menambah jumlah pelanggan operator tersebut dengan brand bahwa menggunakan produknya tidak perlu mikir lagi sudah pasti murah, orang utan aja memilihnya. Masa kalah sama orang utan yang gak perlu mikir.
Meskipun anda tidak mengerti dunia telekomunikasi, ada baiknya anda mengenal sedikit tentang telekomunikasi. Kenapa ? Karena dengan mengenal dunia telekomunikasi setidaknya anda bisa memilih operator mana yang cocok untuk kebutuhan, cocok dengan lingkungan anda, cocok untuk manfaat anda, dan yang paling penting cocok untuk keuangan anda.
Telekomunikasi yang ada sekarang ini dibagi menjadi dua, yaitu yang wireline dan wireless, atau di Indonesia biasa disebut dengan telekomunikasi kabel dan telekomunikasi nirkabel. Untuk telekomunikasi kabel seperti tembaga atau yang sekarang sedang trend dengan kapasitasnya yang sangat besar yaitu kabel optik, sedangkan untuk telekomunikasi nirkabel yang biasa dijumpai adalah selular, Wi-FI, WiMAX dan lain-lain.
Dalam regulasi telekomunikasi selular di Indonesia sendiri dibagi menjadi dua, yaitu mobile selular dan Fixed Wireless Access atau yang biasa disingkat FWA. Untuk yang mobile selular seperti yang ada sekarang kebanyakan menggunakan teknologi GSM seperti operator Telkomsel, Excelcomindo, Indosat dan untuk FWA menggunakan teknologi CDMA. Tapi bukan berarti kedua regulasi tersebut tidak bisa bertukaran teknologi, seperti Mobile8 dengan teknologi CDMA mengusung produk FREN yang mampu bergerak tanpa batas atau seperti mobile selular.
Sekilas mengenai Sistem Telekomunikasi Selular
Teknologi GSM dan CDMA pun sebenarnya sama-sama menganut sistem telekomunikasi selular, dimana setiap area ditangani oleh stasiun pemancar yang luas area layanannya berbentuk cell. Jadi fungsi utama dari stasiun pemancar atau yang biasa dikenal dengan BTS (Base Station System) adalah untuk menangani para pengguna handphone yang berada diwilayah tersebut.
Gambar 1. Bentuk Area Layanan oleh BTS
Secara ideal atau teoritis, bentuk sell dari layanan area BTS menyerupai bentuk heksagonal. Sehingga, apabila handphone anda masuk dalam area layanan opeartor tertentu, maka bisa diperkirakan bahwa handphone anda sedang ditangani oleh BTS operator tersebut yang paling terdekat. Itu seandainya kita berbicara secara teoritis yang menganggap segala sesuatu hasilnya ideal dan sesuai yang diinginkan.
Lalu bagaimana dengan prakteknya sendiri, mungkin dari kita banyak yang tidak menyangka bahwa cell atau layanan area yang diinginkan itu berbentuk macam-macam. Ada yang berbentuk bulat, lonjong atau pun ada juga yang berbentuk panjang seperti pisang. Itu semua tergantung dari kebutuhan dan kondisi dilapangan itu sendiri.
Gambar 2. Kondisi Area Layanan sebenarnya
Bisa dilihat pada gambar 2 diatas, yang menunjukkan kondisi area layanan suatu BTS yang sesungguhnya. Ada area yang dinamakan dengan blank spot dan ada area yang dinamakan overlapping.
Untuk daerah yang mengalami blank spot maka tidak akan mendapat sinyal dari BTS, alhasil kita sering tiba-tiba mengalami call drop atau sambungan terputus ketika sedang menelpon sambil bergerak, entah menggunakan kendaraan ataupun jalan kaki. Sedangkan untuk area yang overlapping malah bisa disebut area yang bagus, karena saling mengisi antar area, bisa ke ikut BTS X ataupun ikut BTS Y.
Hard Handoff dan Soft Handoff
Perpindahan suatu mobile station atau handphone dari suatu BTS ke BTS lain memerlukan suatu proses yang cukup rumit. Proses yang dinamakan Handoff itu adalah proses yang sangat utama dari kehandalan suatu sistem telekomunikasi selular. Apabila proses Handoff tidak berhasil dengan mulus, maka bisa dipastikan mobile stasion akan kehilangan sinyal dan berpotensi terjadinya call drop.
Dengan proses Handoff yang handal, maka bisa dipastikan bahwa kontinuitas suatu sistem telekomunikasi akan sangat baik apabila pelanggan dalam keadaan bergerak. Handoff sendiri dibagi menjadi dua yaitu hard handoff dan soft handoff.
Gambar 4. Cell di Sistem GSM dan CDMA
Gambar 4 memperlihatkan komposisi frekuensi yang digunakan oleh BTS masing-masing teknologi. Untuk GSM, biasanya frekuensi dibagi menjadi 7 bagian frekuensi yang berulang-ulang. Tujuannya agar kapasitas dari BTS tersebut menjadi lebih banyak. Berbeda dengan CDMA yang memang memiliki kapasitas bandwitdh yang sangat besar
Biasanya proses Hard Handoff terjadi di teknologi GSM sedangkan proses Soft Handoff terjadi di teknologi CDMA. Kenapa demikian ? Karena pada sistem selular GSM masing-masing sell yang bersebrangan memiliki frekuensi yang berbeda, sedangkan dalam CDMA tidak. Semua sell yang bersebrangan hampir semua memiliki spektrum frekuensi yang sama. Sehingga ketika terjadi proses handoff di teknologi GSM , suatu mobile station harus berpindah frekuensi dari frekuensi di BTS sebelumnya ke frekuensi yang baru di BTS yang baru. Berarti untuk GSM bisa mengalami proses Hard Handoff yang berpotensi call drop. Mungkin anda bisa menilai sendiri , lebih bagus mana GSM dengan CDMA ?
Roaming di selular
Meskipun regulasi mobile selular dan FWA berbeda, tapi keduanya mengadopsi teknologi sistem telekomunikasi selular. Yang mobile selular lebih bebas bergerak kemanapun sedangkan yang FWA bergerak terbatas. Kebebasan bergerak FWA dibatasi oleh kode area suatu daerah. Misalnya anda pengguna nomor FWA yang berkode area 021 yaitu Jakarta, maka nomor tersebut hanya bisa aktif didaerah Jakarta saja. Begitu masuk ke daerah lain dengan kode akses yang berbeda, sudah tentu nomor tersebut tidak akan terlayani oleh BTS daerah tersebut.
Itu berbeda dengan mobile selular yang akan aktif di daerah manapun, asalkan masih ter-cover atau terlayani oleh BTS operator tersebut. Meskipun begitu di mobile selular ada perbedaan biaya apabila mobile station menggunakan layanannya bukan didaerah asalnya. Mungkin kalo dahulu dikenal dengan nama layanan roaming yang sekarang sudah hampir tidak terdengar lagi istilah tersebut tapi tetap saja ada perbedaan biaya apabila melakukan panggilan yang berada bukan dari area asalnya. Hal ini juga yang membuat banyak masyarakat menjadi dibohongi dalam menggunakan layanan suatu operator, dibohongi sih tidak, tapi dalam suatu iklan pun memang terdapat syarat dan ketentuan berlaku. Jadi apabila membeli suatu kartu perdana baru, maka perhatikanlah syarat dan ketentuan yang berlaku. Biasanya pada syarat tersebut terdapat kalimat yang berisi bahwa tarif berlaku untuk daerah layanan asal sepeti untuk layanan Jabodetabek, atau Medan dan sekitarnya dan lain-lain.
Untuk yang mengalami masalah keuangan bisa beralih ke FWA. Tapi bagaimna dengan roaming untuk regulasi FWA ? Karena regulasi FWA memang tidak ada istilah roaming, maka sudah bisa dipastikan bahwa mobile station untuk FWA tidak akan mendapatkan layanan apabila terdapat di area yang bukan kode areanya. Inilah yang membuat biaya hak pengguna frekuensi FWA menjadi lebih murah dibandingkan mobile selular atau GSM. Justru yang menjadi masalah adalah ketika anda berada didaerah perbatasan antara kode area yang berbeda. Apakah layanan FWA tetap bisa digunakan ?
Regulasi layanan FWA mengadopsi dari Negara India dan merupakan perkembangan layanan telepon tetap menggunakan kabel. Sehingga apabila telepon tetap kabel tidak memiliki mobilitas atau hanya disatu tempat saja, maka pada layanan FWA pelanggannya bisa bergerak bebas kemana saja asal masih pada daerah yang memiliki kode area yang sama.
Untuk pengguna layanan FWA yang terdapat di dalam kota atau daerah yang bukan perbatasan mungkin tidak masalah, tapi untuk pelanggan yang menggunakan layanan FWA diperbatasan mungkin akan bingung? memilih nomor dengan kode area mana sebaiknya? ( Berbeda dengan telepon tetap kabel, suatu kode area dipilih berdasarkan tempat tinggal pemiliknya. Karena telepon tetap hanya bisa diam disuatu tempat. ) Sudah tentu pengguna layanan FWA pasti menginginkan mobile station nya dapat aktif bukan hanya disekitar rumahnya tapi juga disekitar tempat beraktifitas atau sedikit diluar perbatasan daerahnya.
Jangan heran apabila banyak masyarakat yang menggunakan layanan FWA kemudian protes karena mobile stationnya tidak bisa digunakan padahal pelanggan tersebut bukan berada didaerah layanan kode areanya . Sebenarnya bukan cuma pelanggan yang bingung dalam kasus layanan FWA. Operator penyedia layanan FWA pun masih ragu dalam mengambil keputusan agar pelanggan yang didaerah perbatasan tidak bingung menentukan kode area.
Jadi mau pilih mana ? Disamping keuangan anda yang tebatas , pikirkan juga kebutuhan anda yang sering pergi keluar kota.
Cell Breath pada BTS
Yang dimaksud dengan Cell Breath pada BTS adalah luas layanan dari suatu BTS yang berubah ubah layaknya paru-paru yang sedang bernafas. Mengapa hal itu terjadi ? Karena jumlah pelanggan yang terdapat di suatu area layanan BTS berubah-ubah. Untuk menjaga performansinya agar diatas treshold, maka daya yang dipancarkan juga berubah-ubah, oleh karena itu luas area yang dilayani BTS menjadi berubah-ubah.
Biasanya karena sifat dari cell breathing ini bisa dihadapi dengan overlap coverage area antar BTS, sehingga apabila luas area layanan BTS mengecil, masih bisa ditangani oleh BTS tetangganya atau seberangnya. Tentunya hal ini dapat menghindari terjadinya blank spot apabila dalam suatu BTS kelebihan jumlah mobile station.
Gambar 5. Cell Breathing BTS
Bagi operator penyedia layanan mobile selullar, hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Yang sangat menjadikan masalah adalah bagi penyedia layanan FWA. Apabila mobile station berada pada daerah perbatasan kode area, maka sangat sekali bergantung pada kemampuan BTS dengan kode areanya. Tapi apabila BTS dengan kode areanya tidak mampu menangani mobile station tersebut (mengalami cell breathing), maka ada kemungkinan mobile station itu mendapat sinyal dari BTS yang berbeda kode areanya. Selanjutnya apa yang tejadi ? Mobile station tidak mampu lagi untuk melakukan panggilan dan dipanggil, karena mobile station tersebut berada bukan di daerah kode areanya.
Bisa dibayangkan apabila hal ini terjadi berulang-ulang terus, tentunya bukan hanya merugikan pelanggan tapi juga merugikan operator FWA.
Gambar 6. Mobile Station di perbatasan kode area layanan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Penyelenggara Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Yang dimaksud dengan mobilitas terbatas adalah mobilitas jaringan akses pelanggan tetap lokal tanpa kabel yang dibatasi pada satu daerah tertentu. Yang mana penyelenggara jaringan tetap lokal tanpa kabel namun tidak terbatas pada penggunaan teknologi wireless CDMA (Code Division Multiple Access).
Jadi pada peraturan tersebut tertulis jelas bahwa pelanggan tetap lokal tanpa kabel yang dibatasi pada satu daerah tersebut. Regulasi ini yang membuat para operator FWA bingung menyikapi pelanggan yang tinggal di daerah perbatasan. Bahkan beberapa operator sempat mencoba menangani masalah ini dengan optimalisasi pada antena BTSnya, namun tetap saja teori dan praktek sangat sulit untuk diimplementasikan secara ideal.
Solusi
Beberapa operator FWA memperkenalkan solusinya dengan memberikan feature roaming untuk pengguna FWA. Memanfaatkan celah pada KM Nomor 35 Tahun 2004 dengan cara mengganti atau mendapatkan nomor telepon yang baru dengan kode area tempat pelanggan berada. Bagi pengguna FWA menjadi lebih mudah untuk melakukan perjalanan jauh dan berbeda kode area, begitupula apabila terjadi cell breathing di daerah perbatasan.
Sudah selesai solusinya ? Ternyata belum, seperti kasus yang dijelaskan sebelumnya, bahwa apabila mobile station mendapatkan sinyal dari BTS yang berbeda kode area, maka akan memperoleh feature roaming. Mengakibatkan nomor telepon mobile station tersebut menjadi berubah sesuai dengan kode area BTS yang melayaninya. Alhasil, mobile station tersebut berubah-ubah nomornya sesuai dengan kondisi sel BTS. Jadi wajar saja apabila rekan anda yang anda hubungi protes dengan berubah-ubah nomor telepon anda.
Solusi lain bisa dengan membuat beberapa BTS yang berada di perbatasan mampu menangani dua kode area yang berbatasan. Tapi begitu ide tersebut di prakterkkan oleh salah satu operator FWA, pihak regulator langsung menyemprit operator tersebut karena merasa masih ada mobile station yang mampu aktif di bukan kode areanya. Semakin pusing saja operator FWA.
Bagaimana ? apa sudah mengenal sedikit telekomunikasi ? Setidaknya kita bisa memilih produk mana yang cocok buat kita.
Anda tinggal diperbatasan? sering keluar kota? Pikir-pikir dulu pake FWA.
Ingin Hemat ? jarang berpergian ke luar kota ? Pikir-pikir dulu pake GSM
Bima Indra Gunawan
0706173490
Mahasiswa Manajement Telekomunikasi
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Meskipun anda tidak mengerti dunia telekomunikasi, ada baiknya anda mengenal sedikit tentang telekomunikasi. Kenapa ? Karena dengan mengenal dunia telekomunikasi setidaknya anda bisa memilih operator mana yang cocok untuk kebutuhan, cocok dengan lingkungan anda, cocok untuk manfaat anda, dan yang paling penting cocok untuk keuangan anda.
Telekomunikasi yang ada sekarang ini dibagi menjadi dua, yaitu yang wireline dan wireless, atau di Indonesia biasa disebut dengan telekomunikasi kabel dan telekomunikasi nirkabel. Untuk telekomunikasi kabel seperti tembaga atau yang sekarang sedang trend dengan kapasitasnya yang sangat besar yaitu kabel optik, sedangkan untuk telekomunikasi nirkabel yang biasa dijumpai adalah selular, Wi-FI, WiMAX dan lain-lain.
Dalam regulasi telekomunikasi selular di Indonesia sendiri dibagi menjadi dua, yaitu mobile selular dan Fixed Wireless Access atau yang biasa disingkat FWA. Untuk yang mobile selular seperti yang ada sekarang kebanyakan menggunakan teknologi GSM seperti operator Telkomsel, Excelcomindo, Indosat dan untuk FWA menggunakan teknologi CDMA. Tapi bukan berarti kedua regulasi tersebut tidak bisa bertukaran teknologi, seperti Mobile8 dengan teknologi CDMA mengusung produk FREN yang mampu bergerak tanpa batas atau seperti mobile selular.
Sekilas mengenai Sistem Telekomunikasi Selular
Teknologi GSM dan CDMA pun sebenarnya sama-sama menganut sistem telekomunikasi selular, dimana setiap area ditangani oleh stasiun pemancar yang luas area layanannya berbentuk cell. Jadi fungsi utama dari stasiun pemancar atau yang biasa dikenal dengan BTS (Base Station System) adalah untuk menangani para pengguna handphone yang berada diwilayah tersebut.
Gambar 1. Bentuk Area Layanan oleh BTS
Secara ideal atau teoritis, bentuk sell dari layanan area BTS menyerupai bentuk heksagonal. Sehingga, apabila handphone anda masuk dalam area layanan opeartor tertentu, maka bisa diperkirakan bahwa handphone anda sedang ditangani oleh BTS operator tersebut yang paling terdekat. Itu seandainya kita berbicara secara teoritis yang menganggap segala sesuatu hasilnya ideal dan sesuai yang diinginkan.
Lalu bagaimana dengan prakteknya sendiri, mungkin dari kita banyak yang tidak menyangka bahwa cell atau layanan area yang diinginkan itu berbentuk macam-macam. Ada yang berbentuk bulat, lonjong atau pun ada juga yang berbentuk panjang seperti pisang. Itu semua tergantung dari kebutuhan dan kondisi dilapangan itu sendiri.
Gambar 2. Kondisi Area Layanan sebenarnya
Bisa dilihat pada gambar 2 diatas, yang menunjukkan kondisi area layanan suatu BTS yang sesungguhnya. Ada area yang dinamakan dengan blank spot dan ada area yang dinamakan overlapping.
Untuk daerah yang mengalami blank spot maka tidak akan mendapat sinyal dari BTS, alhasil kita sering tiba-tiba mengalami call drop atau sambungan terputus ketika sedang menelpon sambil bergerak, entah menggunakan kendaraan ataupun jalan kaki. Sedangkan untuk area yang overlapping malah bisa disebut area yang bagus, karena saling mengisi antar area, bisa ke ikut BTS X ataupun ikut BTS Y.
Hard Handoff dan Soft Handoff
Perpindahan suatu mobile station atau handphone dari suatu BTS ke BTS lain memerlukan suatu proses yang cukup rumit. Proses yang dinamakan Handoff itu adalah proses yang sangat utama dari kehandalan suatu sistem telekomunikasi selular. Apabila proses Handoff tidak berhasil dengan mulus, maka bisa dipastikan mobile stasion akan kehilangan sinyal dan berpotensi terjadinya call drop.
Dengan proses Handoff yang handal, maka bisa dipastikan bahwa kontinuitas suatu sistem telekomunikasi akan sangat baik apabila pelanggan dalam keadaan bergerak. Handoff sendiri dibagi menjadi dua yaitu hard handoff dan soft handoff.
Gambar 4. Cell di Sistem GSM dan CDMA
Gambar 4 memperlihatkan komposisi frekuensi yang digunakan oleh BTS masing-masing teknologi. Untuk GSM, biasanya frekuensi dibagi menjadi 7 bagian frekuensi yang berulang-ulang. Tujuannya agar kapasitas dari BTS tersebut menjadi lebih banyak. Berbeda dengan CDMA yang memang memiliki kapasitas bandwitdh yang sangat besar
Biasanya proses Hard Handoff terjadi di teknologi GSM sedangkan proses Soft Handoff terjadi di teknologi CDMA. Kenapa demikian ? Karena pada sistem selular GSM masing-masing sell yang bersebrangan memiliki frekuensi yang berbeda, sedangkan dalam CDMA tidak. Semua sell yang bersebrangan hampir semua memiliki spektrum frekuensi yang sama. Sehingga ketika terjadi proses handoff di teknologi GSM , suatu mobile station harus berpindah frekuensi dari frekuensi di BTS sebelumnya ke frekuensi yang baru di BTS yang baru. Berarti untuk GSM bisa mengalami proses Hard Handoff yang berpotensi call drop. Mungkin anda bisa menilai sendiri , lebih bagus mana GSM dengan CDMA ?
Roaming di selular
Meskipun regulasi mobile selular dan FWA berbeda, tapi keduanya mengadopsi teknologi sistem telekomunikasi selular. Yang mobile selular lebih bebas bergerak kemanapun sedangkan yang FWA bergerak terbatas. Kebebasan bergerak FWA dibatasi oleh kode area suatu daerah. Misalnya anda pengguna nomor FWA yang berkode area 021 yaitu Jakarta, maka nomor tersebut hanya bisa aktif didaerah Jakarta saja. Begitu masuk ke daerah lain dengan kode akses yang berbeda, sudah tentu nomor tersebut tidak akan terlayani oleh BTS daerah tersebut.
Itu berbeda dengan mobile selular yang akan aktif di daerah manapun, asalkan masih ter-cover atau terlayani oleh BTS operator tersebut. Meskipun begitu di mobile selular ada perbedaan biaya apabila mobile station menggunakan layanannya bukan didaerah asalnya. Mungkin kalo dahulu dikenal dengan nama layanan roaming yang sekarang sudah hampir tidak terdengar lagi istilah tersebut tapi tetap saja ada perbedaan biaya apabila melakukan panggilan yang berada bukan dari area asalnya. Hal ini juga yang membuat banyak masyarakat menjadi dibohongi dalam menggunakan layanan suatu operator, dibohongi sih tidak, tapi dalam suatu iklan pun memang terdapat syarat dan ketentuan berlaku. Jadi apabila membeli suatu kartu perdana baru, maka perhatikanlah syarat dan ketentuan yang berlaku. Biasanya pada syarat tersebut terdapat kalimat yang berisi bahwa tarif berlaku untuk daerah layanan asal sepeti untuk layanan Jabodetabek, atau Medan dan sekitarnya dan lain-lain.
Untuk yang mengalami masalah keuangan bisa beralih ke FWA. Tapi bagaimna dengan roaming untuk regulasi FWA ? Karena regulasi FWA memang tidak ada istilah roaming, maka sudah bisa dipastikan bahwa mobile station untuk FWA tidak akan mendapatkan layanan apabila terdapat di area yang bukan kode areanya. Inilah yang membuat biaya hak pengguna frekuensi FWA menjadi lebih murah dibandingkan mobile selular atau GSM. Justru yang menjadi masalah adalah ketika anda berada didaerah perbatasan antara kode area yang berbeda. Apakah layanan FWA tetap bisa digunakan ?
Regulasi layanan FWA mengadopsi dari Negara India dan merupakan perkembangan layanan telepon tetap menggunakan kabel. Sehingga apabila telepon tetap kabel tidak memiliki mobilitas atau hanya disatu tempat saja, maka pada layanan FWA pelanggannya bisa bergerak bebas kemana saja asal masih pada daerah yang memiliki kode area yang sama.
Untuk pengguna layanan FWA yang terdapat di dalam kota atau daerah yang bukan perbatasan mungkin tidak masalah, tapi untuk pelanggan yang menggunakan layanan FWA diperbatasan mungkin akan bingung? memilih nomor dengan kode area mana sebaiknya? ( Berbeda dengan telepon tetap kabel, suatu kode area dipilih berdasarkan tempat tinggal pemiliknya. Karena telepon tetap hanya bisa diam disuatu tempat. ) Sudah tentu pengguna layanan FWA pasti menginginkan mobile station nya dapat aktif bukan hanya disekitar rumahnya tapi juga disekitar tempat beraktifitas atau sedikit diluar perbatasan daerahnya.
Jangan heran apabila banyak masyarakat yang menggunakan layanan FWA kemudian protes karena mobile stationnya tidak bisa digunakan padahal pelanggan tersebut bukan berada didaerah layanan kode areanya . Sebenarnya bukan cuma pelanggan yang bingung dalam kasus layanan FWA. Operator penyedia layanan FWA pun masih ragu dalam mengambil keputusan agar pelanggan yang didaerah perbatasan tidak bingung menentukan kode area.
Jadi mau pilih mana ? Disamping keuangan anda yang tebatas , pikirkan juga kebutuhan anda yang sering pergi keluar kota.
Cell Breath pada BTS
Yang dimaksud dengan Cell Breath pada BTS adalah luas layanan dari suatu BTS yang berubah ubah layaknya paru-paru yang sedang bernafas. Mengapa hal itu terjadi ? Karena jumlah pelanggan yang terdapat di suatu area layanan BTS berubah-ubah. Untuk menjaga performansinya agar diatas treshold, maka daya yang dipancarkan juga berubah-ubah, oleh karena itu luas area yang dilayani BTS menjadi berubah-ubah.
Biasanya karena sifat dari cell breathing ini bisa dihadapi dengan overlap coverage area antar BTS, sehingga apabila luas area layanan BTS mengecil, masih bisa ditangani oleh BTS tetangganya atau seberangnya. Tentunya hal ini dapat menghindari terjadinya blank spot apabila dalam suatu BTS kelebihan jumlah mobile station.
Gambar 5. Cell Breathing BTS
Bagi operator penyedia layanan mobile selullar, hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Yang sangat menjadikan masalah adalah bagi penyedia layanan FWA. Apabila mobile station berada pada daerah perbatasan kode area, maka sangat sekali bergantung pada kemampuan BTS dengan kode areanya. Tapi apabila BTS dengan kode areanya tidak mampu menangani mobile station tersebut (mengalami cell breathing), maka ada kemungkinan mobile station itu mendapat sinyal dari BTS yang berbeda kode areanya. Selanjutnya apa yang tejadi ? Mobile station tidak mampu lagi untuk melakukan panggilan dan dipanggil, karena mobile station tersebut berada bukan di daerah kode areanya.
Bisa dibayangkan apabila hal ini terjadi berulang-ulang terus, tentunya bukan hanya merugikan pelanggan tapi juga merugikan operator FWA.
Gambar 6. Mobile Station di perbatasan kode area layanan
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2004 Tentang Penyelenggara Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas. Yang dimaksud dengan mobilitas terbatas adalah mobilitas jaringan akses pelanggan tetap lokal tanpa kabel yang dibatasi pada satu daerah tertentu. Yang mana penyelenggara jaringan tetap lokal tanpa kabel namun tidak terbatas pada penggunaan teknologi wireless CDMA (Code Division Multiple Access).
Jadi pada peraturan tersebut tertulis jelas bahwa pelanggan tetap lokal tanpa kabel yang dibatasi pada satu daerah tersebut. Regulasi ini yang membuat para operator FWA bingung menyikapi pelanggan yang tinggal di daerah perbatasan. Bahkan beberapa operator sempat mencoba menangani masalah ini dengan optimalisasi pada antena BTSnya, namun tetap saja teori dan praktek sangat sulit untuk diimplementasikan secara ideal.
Solusi
Beberapa operator FWA memperkenalkan solusinya dengan memberikan feature roaming untuk pengguna FWA. Memanfaatkan celah pada KM Nomor 35 Tahun 2004 dengan cara mengganti atau mendapatkan nomor telepon yang baru dengan kode area tempat pelanggan berada. Bagi pengguna FWA menjadi lebih mudah untuk melakukan perjalanan jauh dan berbeda kode area, begitupula apabila terjadi cell breathing di daerah perbatasan.
Sudah selesai solusinya ? Ternyata belum, seperti kasus yang dijelaskan sebelumnya, bahwa apabila mobile station mendapatkan sinyal dari BTS yang berbeda kode area, maka akan memperoleh feature roaming. Mengakibatkan nomor telepon mobile station tersebut menjadi berubah sesuai dengan kode area BTS yang melayaninya. Alhasil, mobile station tersebut berubah-ubah nomornya sesuai dengan kondisi sel BTS. Jadi wajar saja apabila rekan anda yang anda hubungi protes dengan berubah-ubah nomor telepon anda.
Solusi lain bisa dengan membuat beberapa BTS yang berada di perbatasan mampu menangani dua kode area yang berbatasan. Tapi begitu ide tersebut di prakterkkan oleh salah satu operator FWA, pihak regulator langsung menyemprit operator tersebut karena merasa masih ada mobile station yang mampu aktif di bukan kode areanya. Semakin pusing saja operator FWA.
Bagaimana ? apa sudah mengenal sedikit telekomunikasi ? Setidaknya kita bisa memilih produk mana yang cocok buat kita.
Anda tinggal diperbatasan? sering keluar kota? Pikir-pikir dulu pake FWA.
Ingin Hemat ? jarang berpergian ke luar kota ? Pikir-pikir dulu pake GSM
Bima Indra Gunawan
0706173490
Mahasiswa Manajement Telekomunikasi
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Curhat
Telekomunikasi
Teori Matematika Sedekah Ustad Yusuf
Kemarin sempat membaca artikel Yusuf Mansyur v.s Satpam POM bensin. Wah, menarik banget dibaca jadi inget mengenai matematika sedekah yang diajarkan olah ustad Yusuf beberapa bulan yang lalu.
Tapi sebelum saya belajar dari beliau ditelevisi, sebenarnya saya sendiri sudah mengalaminya kejadian yang sangat-sangat istimewa dan membuktikan tentang teori sedekah Ustad Yusuf Mansyur. Tepatnya 2 tahun yang lalu ketika bulan puasa atau Ramadhan. Sebelum shalat Jum'at saya sempat mengecek isi dompet saya yang memang sudah weekend dan jatahnya juga udah hampir abis. ATM juga jauh dari tempat saya bekerja. Begitu dibuka hanya tersisa Rp 20.000,- dengan satu lembar. Hm.... kalo untuk makan atau buka puasa Rp 10.000,- maka untuk amal bisa Rp 10.000 , sedangkan bensin motor masih cukuplah untuk pulang. Paling hari Sabtu ngambil lagi ke ATM.
Kemudian,begitu masuk mesjid baru sadar kalo uang yang ada didompet cuma satu lembar yang tidak bisa dipecah lagi. Gimana ya? jadi inget kalo dulu SMA, kotak amalnya bisa ngambil kembalian. Ya sudah saya putuskan saja untuk memberikan sedekah seluruhnya. Kalo memang nanti harus buka puasa dikantor ya tinggal ta'jil sama nahan deh sampe rumah.
Bersyukur banget, sebelum magrib ada teman yang menawarkan untuk buka puasa bersama di Hotel Shangrila dalam acara vendor. Alhamdulillah, selain menunya enak dengan kualitas bintang 5, saya juga dapat shalat magrib tepat waktu (jarang loh ada acara buka yang Shalat magribnya tepat waktu).
Yang lebih bersyukur lagi adalah ketika ada pembagian door price yang menyebutkan bahwa saya mendapatkan doorprice untuk flashdisk (pada waktu itu harganya sekitar Rp200 ribuan). Tambah seneng deh hatiku...,
Ini berarti cocok banget dengan teori sedekah yang diajarkan oleh Ustad Yusuf, memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan “gamblang”, bagaimana sebenarnya sistem sedekah ini bekerja. Ini sungguh luar biasa prima, maka ustad ini menunjukkan sekaligus mengingatkan ke setiap penonton TV, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur’an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.
Dia memberikan ilustrasinya sebagai berikut:
10 - 1 = 9 … ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.
Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:
10 - 1 = 19 … ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.
Jadi kalau dijumlah akan menunjukkan total akhir sbb:
10 - 1 = 9
+ 1 = 10 ... balasan Allah
------------------ +
19
Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:
10 - 2 = 28
10 - 3 = 37
10 - 4 = 46
10 - 5 = 55
10 - 6 = 64
10 - 7 = 73
10 - 8 = 82
10 - 9 = 91
10 - 10 = 100
Lihat deh akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal. Dan, kita pakai balasan dari Allah yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu 10 x lipat, tidak usah berhitung yang 700 x lipat…nanti terlalu wah… Oleh karena itu, saya merasa rugi besar jika saya hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah SWT.
Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah “mata hati” kita, selalu lah berpikir positif kepada Allah. Bukankah Allah berfirman, “Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan dengan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang PAS, yang setimpal dengan amal perbuatan kita.
ya Allah, Engkau memang Maha Pengasih dan Pemurah. Tapi mengapa hati ini masihlah terkadang beku akan keajaiban-keajaiban Mu.
Baca lagi...
Tapi sebelum saya belajar dari beliau ditelevisi, sebenarnya saya sendiri sudah mengalaminya kejadian yang sangat-sangat istimewa dan membuktikan tentang teori sedekah Ustad Yusuf Mansyur. Tepatnya 2 tahun yang lalu ketika bulan puasa atau Ramadhan. Sebelum shalat Jum'at saya sempat mengecek isi dompet saya yang memang sudah weekend dan jatahnya juga udah hampir abis. ATM juga jauh dari tempat saya bekerja. Begitu dibuka hanya tersisa Rp 20.000,- dengan satu lembar. Hm.... kalo untuk makan atau buka puasa Rp 10.000,- maka untuk amal bisa Rp 10.000 , sedangkan bensin motor masih cukuplah untuk pulang. Paling hari Sabtu ngambil lagi ke ATM.
Kemudian,begitu masuk mesjid baru sadar kalo uang yang ada didompet cuma satu lembar yang tidak bisa dipecah lagi. Gimana ya? jadi inget kalo dulu SMA, kotak amalnya bisa ngambil kembalian. Ya sudah saya putuskan saja untuk memberikan sedekah seluruhnya. Kalo memang nanti harus buka puasa dikantor ya tinggal ta'jil sama nahan deh sampe rumah.
Bersyukur banget, sebelum magrib ada teman yang menawarkan untuk buka puasa bersama di Hotel Shangrila dalam acara vendor. Alhamdulillah, selain menunya enak dengan kualitas bintang 5, saya juga dapat shalat magrib tepat waktu (jarang loh ada acara buka yang Shalat magribnya tepat waktu).
Yang lebih bersyukur lagi adalah ketika ada pembagian door price yang menyebutkan bahwa saya mendapatkan doorprice untuk flashdisk (pada waktu itu harganya sekitar Rp200 ribuan). Tambah seneng deh hatiku...,
Ini berarti cocok banget dengan teori sedekah yang diajarkan oleh Ustad Yusuf, memberikan ilustrasi yang sangat mudah dan “gamblang”, bagaimana sebenarnya sistem sedekah ini bekerja. Ini sungguh luar biasa prima, maka ustad ini menunjukkan sekaligus mengingatkan ke setiap penonton TV, bahwa Allah sendiri telah menjanjikan, jika manusia mau bersedekah, maka Allah pasti akan menggantinya dengan jumlah minimal 10 (sepuluh) kali lipat. Dan, ini ada dasar hukumnya, yaitu tertulis di dalam Al-Qur’an Surat: 6, Ayat: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10 x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik. Bahkan di dalam Al-Qur’an Surat: 2, Ayat: 261, Allah menjanjikan balasan sampai 700 x lipat.
Dia memberikan ilustrasinya sebagai berikut:
10 - 1 = 9 … ini ilmu matematika yang biasa kita terima di sekolah dulu.
Tetapi ilmu Matematika Sedekah adalah sebagai berikut:
10 - 1 = 19 … ini menggunakan dasar, bahwa Allah membalas 10 x lipat pemberian kita.
Jadi kalau dijumlah akan menunjukkan total akhir sbb:
10 - 1 = 9
+ 1 = 10 ... balasan Allah
------------------ +
19
Sehingga kalau dilanjutkan, maka akan ketemu ilustrasi seperti berikut ini:
10 - 2 = 28
10 - 3 = 37
10 - 4 = 46
10 - 5 = 55
10 - 6 = 64
10 - 7 = 73
10 - 8 = 82
10 - 9 = 91
10 - 10 = 100
Lihat deh akhirnya. Kita tinggal mengalikan dengan angka 10, berapa pun yang kita sedekah kan atau kita berikan dengan ikhlas kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita. Ingatlah, balasan 10 x lipat dari Allah itu adalah balasan minimal. Dan, kita pakai balasan dari Allah yang minimal saja sebagai acuan berhitung, yaitu 10 x lipat, tidak usah berhitung yang 700 x lipat…nanti terlalu wah… Oleh karena itu, saya merasa rugi besar jika saya hanya mengeluarkan sedekah dengan jumlah minimal. Semakin banyak bersedekah, maka pasti semakin banyak penggantiannya dari Allah SWT.
Tinggal kita yang mau membuka mata, bahwa pengembalian dari Allah itu bentuknya apa? Bukalah “mata hati” kita, selalu lah berpikir positif kepada Allah. Bukankah Allah berfirman, “Aku adalah sebagaimana yang diprasangkakan hamba-Ku kepada-Ku”. Oleh karena itu, selalu lah berprasangka baik kepada Allah, maka Allah akan dengan serta merta menunjukkan KeMaha Kebaikan-Nya kepada kita. Allah pasti membalas kebaikan kita dengan balasan yang PAS, yang setimpal dengan amal perbuatan kita.
ya Allah, Engkau memang Maha Pengasih dan Pemurah. Tapi mengapa hati ini masihlah terkadang beku akan keajaiban-keajaiban Mu.
Baca lagi...
Krisis Ekonomi mulai berdampak ke Bisnis Telekomunikasi
Kalo pada tulisan sebelumnya, saya lebih banyak berpendapat bahwa krisis ekonomi global yang sekarang terjadi ini belum terlalu berpengaruh terhadap bisnis telekomunikasi. Mungkin contoh yang paling nyata terjadi di Indonesia, bahkan B-TEL yang merupakan salah satu anak perusahaan grup Bakrie, merupakan perusahaan telekomunikasi yang kuat dari sisi keuntungan dan modal. Tapi apa yang terjadi? Pasar saham membuktikan bahwa nilai saham BTEL sekarang menyentuh angka Rp 68,- , Angka yang fantastik bukan ? sepertinya orang bukan melihat dari keadaan perusahaannya, tapi lebih melihat sosok pemiliknya.
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa bisnis telekomunikasi tidak begitu berpengaruh apabila krisis ekonomi global hanya terjadi dua sampai tiga bulan saja. Tapi tentunya akan berbeda apabila krisis terjadi dalam beberapa bulan bahkan sampai hitungan tahun.
Di Indonesia, dampak yang paling dirasakan adalah dari sisi vendor atau subkontraktor. Kenapa ? banyak dari vendor telekomunikasi yang pembayarannya tidak lancar akibat operator yang kehabisan modal(investor pada lari...!!). Bahkan yang saya tahu beberapa subkontraktor malah sudah punya piutang kepada operator sebesar 2.5 M. Yup 2.5 Miliar untuk subkontraktor kecil, bisa jadi itu merupakan setengah dari modalnya atau bahkan seluruh modalnya habis untuk memodalkan suatu proyek di satu operator. Wah bisa-bisa semakin banyak nih subkontraktor yang tutup buku sebelum akhir tahun ini selesai.
Dampak di luar negeri juga sudah terlihat jelas, Dimulai dari pernyataan resmi dari British Telecom, sebuah perusahaan raksasa telekomunikasi yang akan mem-PHK-an karyawannnya sebanyak 10.000 orang pada bulan Maret tahun 2009 untuk mengurangi beban biaya yang begitu tinggi.
Sedangkan operator terkenal asal Inggris Vodafone juga akan mengumumkan untuk merumahkan karyawannya pada minggu depan (17 Nov 2009 )untuk mengurangi pembebanan biaya. Diperkirakan jumlah karyawan yang dikurangi sebesar 20% dari total yang ada diseluruh Eropa.Meskipun mengalami EBITDA yang naik 10% dengan pendapatan 11 miliar USD dan kenaikan penjualan sebesar 17% dengan pendapatan 31 miliar USD tapi perusahaan tidak yakin dengan kondisi sekarang yang akan membuat penjualan menurun.
Bahkan vendor sekelas NSN ( Nokia Siemens Network ) berencana untuk mengurangi armada nya pada akhir tahun ini. Kemungkinan sekitar 9000 karyawan akan diPHK agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan 2.5 miliar USD pada akhir tahun 2009. Laporan keuangan dari NSN sendiri mengalami kerugian pada quarter ketiga tahun ini sebesar 1.5 miliar USD, meskipun pendapatan mengalami kenaikan sebesar 5.4 USD.
Sangat menakjubkan bukan? Bagaimana kondisi di negara lain? mungkin bagi anda yang pekerjaannya sebagai engineer telco biasanya bekerja di negara luar dengan pendapatan yang wah, bisa memberikan sedikit komentar di negara tersebut ?
Semoga krisis ini segera berakhir atau malah beralih ke bisnis yang lebih islami.
Bima Indra Gunawan
Mahasiswa Manajement Telco
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, bahwa bisnis telekomunikasi tidak begitu berpengaruh apabila krisis ekonomi global hanya terjadi dua sampai tiga bulan saja. Tapi tentunya akan berbeda apabila krisis terjadi dalam beberapa bulan bahkan sampai hitungan tahun.
Di Indonesia, dampak yang paling dirasakan adalah dari sisi vendor atau subkontraktor. Kenapa ? banyak dari vendor telekomunikasi yang pembayarannya tidak lancar akibat operator yang kehabisan modal(investor pada lari...!!). Bahkan yang saya tahu beberapa subkontraktor malah sudah punya piutang kepada operator sebesar 2.5 M. Yup 2.5 Miliar untuk subkontraktor kecil, bisa jadi itu merupakan setengah dari modalnya atau bahkan seluruh modalnya habis untuk memodalkan suatu proyek di satu operator. Wah bisa-bisa semakin banyak nih subkontraktor yang tutup buku sebelum akhir tahun ini selesai.
Dampak di luar negeri juga sudah terlihat jelas, Dimulai dari pernyataan resmi dari British Telecom, sebuah perusahaan raksasa telekomunikasi yang akan mem-PHK-an karyawannnya sebanyak 10.000 orang pada bulan Maret tahun 2009 untuk mengurangi beban biaya yang begitu tinggi.
Sedangkan operator terkenal asal Inggris Vodafone juga akan mengumumkan untuk merumahkan karyawannya pada minggu depan (17 Nov 2009 )untuk mengurangi pembebanan biaya. Diperkirakan jumlah karyawan yang dikurangi sebesar 20% dari total yang ada diseluruh Eropa.Meskipun mengalami EBITDA yang naik 10% dengan pendapatan 11 miliar USD dan kenaikan penjualan sebesar 17% dengan pendapatan 31 miliar USD tapi perusahaan tidak yakin dengan kondisi sekarang yang akan membuat penjualan menurun.
Bahkan vendor sekelas NSN ( Nokia Siemens Network ) berencana untuk mengurangi armada nya pada akhir tahun ini. Kemungkinan sekitar 9000 karyawan akan diPHK agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan 2.5 miliar USD pada akhir tahun 2009. Laporan keuangan dari NSN sendiri mengalami kerugian pada quarter ketiga tahun ini sebesar 1.5 miliar USD, meskipun pendapatan mengalami kenaikan sebesar 5.4 USD.
Sangat menakjubkan bukan? Bagaimana kondisi di negara lain? mungkin bagi anda yang pekerjaannya sebagai engineer telco biasanya bekerja di negara luar dengan pendapatan yang wah, bisa memberikan sedikit komentar di negara tersebut ?
Semoga krisis ini segera berakhir atau malah beralih ke bisnis yang lebih islami.
Bima Indra Gunawan
Mahasiswa Manajement Telco
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Curhat
Telekomunikasi
Jumat, November 07, 2008
Awas jangan Makan sambil Nonton TV
Sebelum pulang kantor, nulis BLOG dulu ah....
Apa sih maksud judul diatas?
Tadi pagi ketika berangkat kantor sambil dengerin radio, ada sedikit obrolan menarik mengenai kuman. Yuup Kuman dan bakteri, kalo kuman sih pasti jahat, kalo bakteri belum tentu.
Ini yang pertama...
Kenapa jangan makan sambil nonton TV? ternyata dari beberapa sumber membuktikan bahwa bakteri berbahaya ( yang mengakibatkan influenza itu ada di remote TV ). Kenapa di remote? Tau sendiri lah, berapa orang sih yang megang remote TV. Kalo TV nya ada dikamer, berarti cuma kita sendiri ya paling-paling sama istri. Lah kalo TV nya ada di ruang keluarga, berarti semua anggota keluarga pasti megang tuh remote, belum lagi kalo ada tetangga yang ikutan masuk deh.
Sambil makan, ganti channel, menyuap, kuman masuk..... nah loh!! Sebaiknya kalo lagi makan, gak usah sok ganti-ganti channel. Biar aja orang lain yang mengganti.
Yang kedua, Mouse dan Keyboard. Ini juga sama, pasti banyak bakterinya. Mendingan, kalo makan ya udah konsentrasi makan.
Yang ketiga.. Jam tangan. Kalo emang udah niat makan, udah cuci tangan, sebaiknya jam tangan dilepas dulu. Biar kumannya gak ikut kemakan. Jam tangannya kan gak dicuci, pasti nya banyak kuman.
Yang Keempat.... ini yang penting cuci tangan lah, kalo gak cuci tangan ya percuma.
So, ada yang bisa nambahin....
Baca lagi...
Apa sih maksud judul diatas?
Tadi pagi ketika berangkat kantor sambil dengerin radio, ada sedikit obrolan menarik mengenai kuman. Yuup Kuman dan bakteri, kalo kuman sih pasti jahat, kalo bakteri belum tentu.
Ini yang pertama...
Kenapa jangan makan sambil nonton TV? ternyata dari beberapa sumber membuktikan bahwa bakteri berbahaya ( yang mengakibatkan influenza itu ada di remote TV ). Kenapa di remote? Tau sendiri lah, berapa orang sih yang megang remote TV. Kalo TV nya ada dikamer, berarti cuma kita sendiri ya paling-paling sama istri. Lah kalo TV nya ada di ruang keluarga, berarti semua anggota keluarga pasti megang tuh remote, belum lagi kalo ada tetangga yang ikutan masuk deh.
Sambil makan, ganti channel, menyuap, kuman masuk..... nah loh!! Sebaiknya kalo lagi makan, gak usah sok ganti-ganti channel. Biar aja orang lain yang mengganti.
Yang kedua, Mouse dan Keyboard. Ini juga sama, pasti banyak bakterinya. Mendingan, kalo makan ya udah konsentrasi makan.
Yang ketiga.. Jam tangan. Kalo emang udah niat makan, udah cuci tangan, sebaiknya jam tangan dilepas dulu. Biar kumannya gak ikut kemakan. Jam tangannya kan gak dicuci, pasti nya banyak kuman.
Yang Keempat.... ini yang penting cuci tangan lah, kalo gak cuci tangan ya percuma.
So, ada yang bisa nambahin....
Baca lagi...
Kamis, November 06, 2008
Males ah pake cincin kawin...
Kata-kata itu yang suka diprotes sama istri, kenapa juga males pake cincin, padahal kan udah nikah? Trus buat apa donk dulu beli cincin , tau gitu mending gak usah beli.
hehehe....
Cincin kawin bisa dilambangkan sebagai sucinya pernikahan, lambang dimana suami dan istri menyatukan cinta sucinya. Emang sih, harusnya suami sama istri pakai cincin itu sampai komitmen bersatunya telah luntur. Atau cincin juga bisa diibaratkan ikatan atau dipinang dalam Islam. Lalu gimana ya dengan sikap pria yang gak mau pake cincin ? tapi ada juga pria yang setia banget pake cincin (maaf ya Wisnhu)? Coba ah, kita bahas sedikit, apa sih alasan suami gak mau pake cincin.
1.Dilarang Agama
Wih, alasan yang dalem banget nih, karena kalo pake cincin emas itu gak boleh shalat loh. Dalam artian gak sah gitu shalatnya. Dari pada repot kalo mau shalat harus dilepas lagi, lama2 lupa taruh dimana.
2.Ilang
Namanya juga emas gituloh, ntar kalo ilang sayang banget. Kan cowo itu cenderung teledor (apa cuma gue doank ya). Kadang naro uang aja lupa dimana.
3.Perhiasan
Cincin identik dengan perhiasan, dan perhiasan identik dengan wanita. Kaya cewe aja nih yang suka pake perhiasaan. Gue kan cowo jadinya gak pake kaya gitu-gituan.
4.Takut Ketauan udah nikah
Nah, kalo ini yang gak baik, masa takut ketauan kalo udah nikah atau sudah punya ikatan. Berarti ikatannya dan cowo itu gak macho donk... kan penakut.
Tapi yang jelas, biarpun pria gak mau pake cincin. Bukan berarti ia seseorang yang tidak setia kepada pasangannya. Jangan berprasangka buruk terhadap pria atau suami yang tidak mau pake cincin, tanya dulu baik-baik ya. Untuk para suami, nih gue kasih tips buat ngomong ke istri.
Tambahin donk kalo ada alasan lain.....
Terima Kasih
Baca lagi...
hehehe....
Cincin kawin bisa dilambangkan sebagai sucinya pernikahan, lambang dimana suami dan istri menyatukan cinta sucinya. Emang sih, harusnya suami sama istri pakai cincin itu sampai komitmen bersatunya telah luntur. Atau cincin juga bisa diibaratkan ikatan atau dipinang dalam Islam. Lalu gimana ya dengan sikap pria yang gak mau pake cincin ? tapi ada juga pria yang setia banget pake cincin (maaf ya Wisnhu)? Coba ah, kita bahas sedikit, apa sih alasan suami gak mau pake cincin.
1.Dilarang Agama
Wih, alasan yang dalem banget nih, karena kalo pake cincin emas itu gak boleh shalat loh. Dalam artian gak sah gitu shalatnya. Dari pada repot kalo mau shalat harus dilepas lagi, lama2 lupa taruh dimana.
2.Ilang
Namanya juga emas gituloh, ntar kalo ilang sayang banget. Kan cowo itu cenderung teledor (apa cuma gue doank ya). Kadang naro uang aja lupa dimana.
3.Perhiasan
Cincin identik dengan perhiasan, dan perhiasan identik dengan wanita. Kaya cewe aja nih yang suka pake perhiasaan. Gue kan cowo jadinya gak pake kaya gitu-gituan.
4.Takut Ketauan udah nikah
Nah, kalo ini yang gak baik, masa takut ketauan kalo udah nikah atau sudah punya ikatan. Berarti ikatannya dan cowo itu gak macho donk... kan penakut.
Tapi yang jelas, biarpun pria gak mau pake cincin. Bukan berarti ia seseorang yang tidak setia kepada pasangannya. Jangan berprasangka buruk terhadap pria atau suami yang tidak mau pake cincin, tanya dulu baik-baik ya. Untuk para suami, nih gue kasih tips buat ngomong ke istri.
Tambahin donk kalo ada alasan lain.....
Terima Kasih
Baca lagi...
Curhat
Tips
Rabu, November 05, 2008
Doa Untuk Ibu Hamil
Doa ini untuk istriku yang sedang hamil, tapi yang utama juga untuk diri ini yang mulai lalai beribadah.
Sempet nyari2 di BLOG orang lain, tapi ada juga dari milis tetangga. Maaf sebelumnya saya jiplak ya....
gak papa kan untuk kebahagiaan umat.
dari Septi Sukmanadji
1. Allahuma faz walazima dama fi batini wasyihi anta syafin la syifa'a ila syifa'uka syifa'un la yughadiru saqama.
2. Allahuma sawirhu fi batini suratan hasanatan wa tsabit qalbaha imanan bika wa birasulika.
3. Allahuma akruhu min batini waqta wiladati sahlan wa tasliman.
4. Allahuma jalhu sahihan kamilan wa'aqilan hadziqan `aliman `amilan.
5. Allahuma tawil `umrahu wa sahih jasadahu wa hasin kuluquhu wa afsih lisanahu wa ahsin suratahu liqira `atilhaditsi wal qur'ani bibarakati muhammadin saw
6. walhamdulillahi robil'alamin.
ARTINYA :
1. Ya Allah, jagalah anaku selama ada di dalam kandunganku dan sembuhkanlah dia, engkaulah adalah Dzat yg bisa menyembuhkan, tak ada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit.
2. Ya Allah, bentukkanlah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah iman hatinya pd-Mu dan utusan-Mu.
3. Ya Allah, keluarkanlah dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkannya dengan mudah dan selamat.
4. Ya Allah, jadikanlah dia orang yang sehat sempurna, punya akal cerdas, alim, mau mengamalkan ilmunya.
5. Ya Allah, berikanlah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik, guna untuk membaca hadist dan Al-quran dengan mendapat berkahnya Nabi Muhammad saw.
6. Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam.
lalu dari BLOG http://alqoernia.blogspot.com/2007/11/doa-ibu-hamil.html
Saya dikasih doa-doa untuk ibu hamil dari Guru yang memimpin acara selamatan 7 bulan kehamilan saya, adapun doa-doanya sbb :
Untuk ibu yang sedang hamil, setiap malam dianjurkan untuk membaca :
1. Surat Yusuf
2. Surat Maryam
3. Surat Ar-Rahman
4. Surat Al-Insyirah (Alam Nasroh)
Doa minta anak yang soleh, setiap habis sholat membaca :
Robbi Habli Minassholihin
Doa saat melahirkan, dari pembukaan satu sampai bayi lahir kedunia, bacalah :
Ya Fattah Ya Rohman Ya Rohiim
Untuk bayi yang belum berumur 7 hari, bacakanlah :
Surat An-Nas 100x di ubun-ubun bayi
Semoga doa ini bermanfaat untuk yang membacanya, terutama untuk saya dan keluarga...
AMIN ya Allah Baca lagi...
Sempet nyari2 di BLOG orang lain, tapi ada juga dari milis tetangga. Maaf sebelumnya saya jiplak ya....
gak papa kan untuk kebahagiaan umat.
dari Septi Sukmanadji
1. Allahuma faz walazima dama fi batini wasyihi anta syafin la syifa'a ila syifa'uka syifa'un la yughadiru saqama.
2. Allahuma sawirhu fi batini suratan hasanatan wa tsabit qalbaha imanan bika wa birasulika.
3. Allahuma akruhu min batini waqta wiladati sahlan wa tasliman.
4. Allahuma jalhu sahihan kamilan wa'aqilan hadziqan `aliman `amilan.
5. Allahuma tawil `umrahu wa sahih jasadahu wa hasin kuluquhu wa afsih lisanahu wa ahsin suratahu liqira `atilhaditsi wal qur'ani bibarakati muhammadin saw
6. walhamdulillahi robil'alamin.
ARTINYA :
1. Ya Allah, jagalah anaku selama ada di dalam kandunganku dan sembuhkanlah dia, engkaulah adalah Dzat yg bisa menyembuhkan, tak ada obat kecuali obat-Mu yang tidak akan membawa penyakit.
2. Ya Allah, bentukkanlah dia dalam kandunganku dengan bentuk yang bagus dan tetapkanlah iman hatinya pd-Mu dan utusan-Mu.
3. Ya Allah, keluarkanlah dia dari kandunganku pada waktu aku melahirkannya dengan mudah dan selamat.
4. Ya Allah, jadikanlah dia orang yang sehat sempurna, punya akal cerdas, alim, mau mengamalkan ilmunya.
5. Ya Allah, berikanlah dia umur panjang, badan sehat dan budi pekerti yang baik, guna untuk membaca hadist dan Al-quran dengan mendapat berkahnya Nabi Muhammad saw.
6. Segala puji bagi Allah yang menguasai sekalian alam.
lalu dari BLOG http://alqoernia.blogspot.com/2007/11/doa-ibu-hamil.html
Saya dikasih doa-doa untuk ibu hamil dari Guru yang memimpin acara selamatan 7 bulan kehamilan saya, adapun doa-doanya sbb :
Untuk ibu yang sedang hamil, setiap malam dianjurkan untuk membaca :
1. Surat Yusuf
2. Surat Maryam
3. Surat Ar-Rahman
4. Surat Al-Insyirah (Alam Nasroh)
Doa minta anak yang soleh, setiap habis sholat membaca :
Robbi Habli Minassholihin
Doa saat melahirkan, dari pembukaan satu sampai bayi lahir kedunia, bacalah :
Ya Fattah Ya Rohman Ya Rohiim
Untuk bayi yang belum berumur 7 hari, bacakanlah :
Surat An-Nas 100x di ubun-ubun bayi
Semoga doa ini bermanfaat untuk yang membacanya, terutama untuk saya dan keluarga...
AMIN ya Allah Baca lagi...
Selasa, November 04, 2008
Terperdaya nikmat sehat dan waktu senggang
"Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang)"(HR. Bukhari)
Setidaknya setelah membaca YM dari Irvan, hatiku menjadi teringat akan adikku yang sekarang ini sedang mencari pekerjaan.
Kita memang selalu terperdaya atas nikmat yang telah diberikan. Padahal suatu ujian atau cobaan dari Allah itu bukan hanya yang bersifat menderita, sakit atau bahkan sedih. Biasanya kalo kita mendapat ujian/cobaan yang berat-berat dan lebih kearah menderita maka hasilnya akan lulus. Mau ditau buktinya? Coba deh ketika kamu diputusin sama pacar, bagaimana reaksi kamu? Coba kalo kamu kehilangan pekerjaan, bagaimana dengan tingkat ibadah kamu? Lalu bagaimana ketika kamu sedang sakit, pasti yang dilakukan hanya bisa berdoa dan berdoa saja. Biasanya orang ketika mendapat cobaan/ ujian seperti itu akan dengan cepat mendekatkan diri kepada Allah. Memohon ampun atas apa yang sudah ia lakukan, memohon agar dibebaskan dari cobaan/ujian ini. Setidaknya ,kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa agar diloloskan ujian/cobaan yang disedang dihadapi.
Tapi bagaimana dengan nikmat yang sehat? Kita juga sering mengabaikan kesehatan kita sendiri, padahal itu merupakan suatu nikmat yang akan kita rasakan ketika kita mendapat sakit. Ya... ketika sakit barulah kita merasakan bahwa sehat itu ternyata nikmat yang luar biasa.
Begitupula dengan waktu senggang yang tertera pada hadist diatas. Disadari atau tidak, kita ini sedang dipacu oleh waktu, dan terus berlari bersama usia yang sebentar lagi mencapai umur kita atau kematian yang kita sendiri saja tidak tahu kapan akan terjadi?
Kadang kita sendiri sampai bingung, mau ngapain ya sekarang? bingung juga nih menghabiskan waktu? atau kok waktunya lama banget ya, kaya gak jalan tuh jamnya?
Nanti setelah waktunya mepet atau mendekati, barulah kita menyadari ....oh iya, kenapa gak dari kemarin-kemarin ya aku melakukannya (hanya penyesalan yang terjadi).
Padahal masih banyak hal-hal positif yang masih bisa kita kerjakan, yang masih bisa bermanfaat, yang masih bisa memberikan pahala setidaknya untuk kita sendiri, yang masih bisa membantu terhadap sesama.
Padahal waktu terus berjalan dan berjalan terus tanpa pernah berhenti untuk menunggu kita yang sedang beristirahat. Beristirahat ? Yup, ketika kita istirahat pun waktu tidak pernah berhenti, pernah gak menghitung jam tidur kita? Seandainya dalam sehari kita tidur 8 jam. Berarti kita tidur 1/3 waktu dalam sehari (tidur 8 jam, waktu sehari 24 jam jadinya 8/24 = 1/3 hari.
Apabila usia kita hanya sampai 60 tahun, berarti kita mengalami tidur selama 20 tahun ( 60* 1/3 = 20 tahun). Dua puluh tahun cuma buat tidur, belum lagi ditambah dengan main-main,bengong, dll yang menghabiskan waktu tanpa ada manfaatnya??
Bisa dihitungkan waktu efektif kita hidup didunia ini?
Ayo, pergunakanlah waktu mu sebaik-baiknya....!!
NB: Untuk Adikku semoga engkau cepat menyadari semuanya, dan juga untuk diriku yang juga memang terkadang meremehkan waktu.
Baca lagi...
Setidaknya setelah membaca YM dari Irvan, hatiku menjadi teringat akan adikku yang sekarang ini sedang mencari pekerjaan.
Kita memang selalu terperdaya atas nikmat yang telah diberikan. Padahal suatu ujian atau cobaan dari Allah itu bukan hanya yang bersifat menderita, sakit atau bahkan sedih. Biasanya kalo kita mendapat ujian/cobaan yang berat-berat dan lebih kearah menderita maka hasilnya akan lulus. Mau ditau buktinya? Coba deh ketika kamu diputusin sama pacar, bagaimana reaksi kamu? Coba kalo kamu kehilangan pekerjaan, bagaimana dengan tingkat ibadah kamu? Lalu bagaimana ketika kamu sedang sakit, pasti yang dilakukan hanya bisa berdoa dan berdoa saja. Biasanya orang ketika mendapat cobaan/ ujian seperti itu akan dengan cepat mendekatkan diri kepada Allah. Memohon ampun atas apa yang sudah ia lakukan, memohon agar dibebaskan dari cobaan/ujian ini. Setidaknya ,kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa agar diloloskan ujian/cobaan yang disedang dihadapi.
Tapi bagaimana dengan nikmat yang sehat? Kita juga sering mengabaikan kesehatan kita sendiri, padahal itu merupakan suatu nikmat yang akan kita rasakan ketika kita mendapat sakit. Ya... ketika sakit barulah kita merasakan bahwa sehat itu ternyata nikmat yang luar biasa.
Begitupula dengan waktu senggang yang tertera pada hadist diatas. Disadari atau tidak, kita ini sedang dipacu oleh waktu, dan terus berlari bersama usia yang sebentar lagi mencapai umur kita atau kematian yang kita sendiri saja tidak tahu kapan akan terjadi?
Kadang kita sendiri sampai bingung, mau ngapain ya sekarang? bingung juga nih menghabiskan waktu? atau kok waktunya lama banget ya, kaya gak jalan tuh jamnya?
Nanti setelah waktunya mepet atau mendekati, barulah kita menyadari ....oh iya, kenapa gak dari kemarin-kemarin ya aku melakukannya (hanya penyesalan yang terjadi).
Padahal masih banyak hal-hal positif yang masih bisa kita kerjakan, yang masih bisa bermanfaat, yang masih bisa memberikan pahala setidaknya untuk kita sendiri, yang masih bisa membantu terhadap sesama.
Padahal waktu terus berjalan dan berjalan terus tanpa pernah berhenti untuk menunggu kita yang sedang beristirahat. Beristirahat ? Yup, ketika kita istirahat pun waktu tidak pernah berhenti, pernah gak menghitung jam tidur kita? Seandainya dalam sehari kita tidur 8 jam. Berarti kita tidur 1/3 waktu dalam sehari (tidur 8 jam, waktu sehari 24 jam jadinya 8/24 = 1/3 hari.
Apabila usia kita hanya sampai 60 tahun, berarti kita mengalami tidur selama 20 tahun ( 60* 1/3 = 20 tahun). Dua puluh tahun cuma buat tidur, belum lagi ditambah dengan main-main,bengong, dll yang menghabiskan waktu tanpa ada manfaatnya??
Bisa dihitungkan waktu efektif kita hidup didunia ini?
Ayo, pergunakanlah waktu mu sebaik-baiknya....!!
NB: Untuk Adikku semoga engkau cepat menyadari semuanya, dan juga untuk diriku yang juga memang terkadang meremehkan waktu.
Baca lagi...
Curhat
Tausiah
USO Yang Terancam Krisis Ekonomi Global
Tugas Kuliah Sistem Telekomunikasi Wireless
Muhammad Asvial
Krisis Ekonomi Global
Saat ini perhatian masyarakat diseluruh dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya sedang tersedot ke arah krisis keuangan di Amerika Serikat yang menurut prediksi merembet menjadi krisis keuangan global. Tentunya dampak dari krisis ini pasti akan merembet ke bisnis telekomunikasi, bahkan tidak jarang pula naik turunnya Index Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat dipengaruhi oleh fluktuasi saham-saham sejumlah perusahaan telekomunikasi selain tentu saja sejumlah saham dari sektor pertabangan, perkebunan dan properti. Apalagi saat ini perusahaan - perusahaan telekomunikasi di Indonesia banyak yang sebagian sahamnya dimiliki oleh investor asing. Lalu bagaimana nasibnya ketika dibisnis ini sedang gencar-gencarnya perang tarif antar produk operator telekomunikasi.
Bila dilihat dari jumlah pelanggannya justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Karena tidak terlihat adanya penurunan permintaan dari pelanggan telekomunikasi. Bisa dibilang industi telekomunikasi masih bisa bertahan dan pengembangan usahanya relatif lebih cepat. Berbagai promosi yang ditawarkan kepada pelanggan masih sangat terjangkau oleh masyarakat. Alhasil, dengan tingkat daya beli masyarakat yang masih tinggi, tentu revenue dari operator tidak akan menurun. Tapi apakah semua operator telekomunikasi masih bisa bertahan dan cukup kuat menghadapinya ?
Kekuatan Operator Telekomunikasi
Ada cara untuk melihat kekuatan operator telekomunikasi, yaitu dengan melihat EBITDA perusahaan tersebut. EBITDA adalah earning before interest,taxes, depreciation and amortization, yaitu pendapatan sebelum dipotong bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. EBITDA bisa dihitung dengan mengurangi pendapatan usaha (operationg revenue) dengan beban usaha (operationg expenxes). Hasilnya,laba usaha (operating income) yang secara umum bisa disamakan dengan EBITDA ini. Beban usaha terdiri dari biaya SDM, marketing, biaya perawatn dan operasi serta bisaya umum dan administrasi. Hasil akhir EBITDA adalah laba bersih yang menunjukkan keuntungan besih hasil usaha selama setahun.
Makin besar EBITDA berarti penjualan produk operator tersebut laku, produknya diminati masyarakat amak masyarakat membayar lebih banyak ke operator tersebut. Persoalannya, darimana operator membiayai produksinya ? Tentu saja dari biaya operasi mereka maupaun biaya modal mereka yang berarti bisa berasal dari pemegang saham atauapun dari perbankkan.
Banyak juga pendapat dari para pengamat Telekomunikasi yang menyatakan meski efek domino krisis finansial Amerika Serikat akan mempengaruhi sektor perekonomian di Indonesia akan tetapi hal tersebut belum berlaku cukup serius bagi sektor telekomunikasi. Itu terbukti dari kekuatan para operator telekomunikasi yang semakin berani menawarkan tarif-tarif murah untuk menjaring pelanggan . Bagaimanapun juga, porsi kue bisnis dari telekomunikasi di Indonesia masih sangat besar dan sangatlah wajar jika masih banyak investor asing yang sangat berminat untuk mencicipi kue tersebut.
Teledensitas Rendah
Kenapa kue tersebut masih cukup banyak ? Karena perbandingan antara jumlah pengguna telekomunikasi dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat jauh. Masih banyak penduduk yang belum bisa menikmati fasilitas telekomunikasi. Bisa dibilang juga kalo pertumbuhan telekomunikasi secara langsung muapun tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Bagaimana mungkin pertumbuhan ekonomi kita maju dan berkembang , fasilitas telekomunikasi saja masih belum menyentuh daerah-daerah terpencil di negara ini. Oleh karena itu isu yang paling hangat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah mengenai sebaran fasilitas telekomunikasi di Indonesia, dimana untuk meningkatkan teledensitas tekomunikasi di Indonesia dan juga mengatasi ketertinggalan di wilayah-wilayah Indonesia. Karena di Indoneisa sendiri isu mengenai teledensitas, yaitu rasio jumlah pengguna telepon tetap berbanding 100 jumlah penduduk. Menurut data dari International Telecommunication Union (ITU), diantara beberapa negara ASEAN pada tahun 2003, teledensitas di Negara ini hanya mencapai posisi ketujuh. Berikut tabel teledensitas dari beberapa negara di ASEAN .
NEGARA Teledensitas
Singapura 47.14 %
Brunei 25.86 %
Malaysia 18.16 %
Thailand 10.55 %
Vietnam 5.41 %
Filipina 4 %
Indonesia 3.59 %
Kamboja 0.25 %
Laos 0.96 %
Myanmar 0.72 %
Tabel 1. Teledensitas di ASEAN tahun 2003 (sumber ITU)
Teledensitas itu sendiri sering dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan peningkatan teledensitas telekomunikasi sebesar 1 % maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi 3 % ( survey dari ITU ). Maka sangatlah wajar kalo negara ini masih belum menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang besar, karena teledensitas negara ini pun masih jauh dari negara-negara maju yang sudah mencapai hampir 50 % teledensitas telekomunikasi.
Pembukaan Kembali Tender USO
Untuk itu pemerintah membuka kembali tender untuk pengadaan infrastuktur sarana telepon pedesaan berbasis Universal Service Obligation (USO) yang sempat tertunda pelaksanaanya akibat perkara hukum.
Sesungguhnya realisasi USO sudah sempat berjalan di tahun 2008 ini, namun ditengah-tengah prosesnya tiba-tiba pihak panitia USO menyatakan tak ada pemenang tender. Karena itu berakibat diangkatnya kasus ini ke pengadilan. Pada awalnya, Departemen Komunikasi dan Informasi ( Depkominfo ) dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena menghentikan tender USO secara sepihak. PT.ACeS ( Asia Cellular Satellite Indonesia ) selaku salah satu pengikut tender yang masih bertahan melaporkan masalahnya ke pihak pengadilan. Kemudian pihak Depkominfo melakukan banding setelah mengundang beberapa pihak untuk menyuarakan opini independenya terhadap kasus ini. Ada beberapa universitas termuka di negeri ini yang menyatakan opini realistis mereka tentang kasus USO. Diantaranya adalah Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Universitas Airlangga. Mereka memberikan pendapatnya bahwa Depkominfo memang dalam posisi yang benar. Setelah itu maka hasil naik banding yang dinyatakan dimenangi oleh pihak Depkominfo. Pihak ACeS pun akhirnya tidak melakukan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan menerima putusan banding.
Setelah adanya hasil dari pengadilan, maka pemerintah langsung mengadakan tender ulang yang pendaftarannya berlangsung seminggu yang lalu. Bahkan PT.ACeS pun ikut mendaftar untuk mengikuti tender ulang USO. Tapi ada satu hal yang membedakan antara penyelenggaraan tender USO tahun ini dengan tahun lalu. Dimana pada tender USO sebelumnya, peserta tender berasal dari penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa telekomunikasi, sedangkan pada tahun ini hanya berasal dari penyelenggara jaringan telekomunikasi saja.
Disamping itu pemerintah juga menginginkan agar pelaksanaan proyek oleh pemenang bisa berjalan lancar dan sesuai waktu yang diinginkan. Sehingga hanya perusahaan yang berpengalaman saja yang bisa ikut. Tapi yang paling mengejutkan adalah pemerintah juga membatasi perusahaan yang ikut tender mempunyai kepemilikan saham asing diluar portfolio dibatasi kurang atau sama dengan 49 persen. Kita lihat saja nanti siapa pemenangnya.
Kenapa USO gagal tahun lalu?
USO merupakan program pemerintah dalam memberikan fasilitas telekomunikasi bagi 38 ribu desa terpencil yang dibagi dalam 11 blok dari seluruh Indonesia. Proses tender yang bernilai sekitar 1,162 triliun ini sebenarnya telah dilakukan pada akhir 2007 yang lalu. Namun karena alasan tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan teknis, maka pemerintah memutuskan tidak ada pemenang dan berjanji akan melakukan tender ulang. Keputusan itulah yang sempat diprotes oleh salah satu peserta tender yang masih bertahan yaitu PT.ACeS dan sempat memperkarakan di pengadilan. Bahkan Menkomifo menegaskan bahwa layanan USO menggunakan teknologi yang modern dan lengkap.
Peserta tender USO pada tahun lalu mencapai 24 perusahaan telekomunikasi kelas atas maupun kelas menengah. Namun dalam perjalanannya beberapa perusahaan kelas atas malah mengundurkan diri terlebih dahulu . Seperti PT. Bakrie Telecom yang mengundurkan diri dengan alasan ingin berkonsentrasi setelah mendapatkan lisensi SLI, diikuti oleh PT. Indosat yang beralasan karena khawatir tidak bisa memenuhi kewajiban pembangunan infrasturktur jaringan layanan USO tersebut . Setelah itu diikuti oleh PT. Excelcomindo , PT. Aplikasinusa Lintasartha dan lain-lain. Dengan pengunduran diri dari para perusahaan telekomunikasi papan atas berarti bisa menunjukkan bahwa minat para peserta tender USO sangatlah kurang dan juga menunjukkan ketidakseriusan mereka dalam mengikuti tender.
Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Penyelenggaraaan USO
Lalu bagaimana dengan pengaruh krisis ekonomi global terhadap penyelenggaraan tender USO ? Dari pengalaman pada krisis tahun 1998 dimana industri telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang terimbas cukup telak seperti terhentinya pola kerjasama operasional (KSO) pembangunan telekomunikasi. Apabila dilihat dari tujuannya KSO tentu memiliki maksud yang sama dengan USO.
Tentunya kita tidak ingin kenangan tragis menimpa USO juga seperti yang menimpa KSO. Tapi ketika sejumlah sektor lainnya masih belum pulih, sektor telekomunikasi malah masih bertahan hidup dan cepat mengembangkan usahanya lagi. Apalagi sekarang kondisi nya tidak berada dalam bisnis monopoli, dalam artian secara dasarnya bisnis telekomunikasi lebih bisa bertahan dengan adanya persaingan kompetisi antara perusahaan telekomunikasi. Hanya saja, kalau krisis ini terjadi berkepanjangan seperti pada tahun 1998 , bagaimana nasib perusahaan telekomunikasi ? Mungkin bagi perusahaan telekomunikasi belum terlalu terasa apabila krisis terjadi hanya sekitar empat sampai enam bulan. Lalu bagaimana dengan USO ? sudah jelas proyek pengerjaan USO akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, maka ada kemungkinan pengerjaan USO yang akan semakin tertunda apabila krisis global berlangsung secara terus menerus.
Penggunaan Produksi dalam Negeri
Pada bisnis telekomunikasi sendiri , investor asing hampir menguasai sebagian bisnis telekomunikasi di Indonesia. Bisa dilihat pada tabel dibawah dimana para perusahaan telekomunikasi setidaknya sebagian sahamnya dikuasai oleh negara asing.
Perusahaan Investor Asing
XL 99,80
Natrindo (NTS) 95
Sampoerna (STI) 75
Hutchison CPT 60
Indosat 40
Telkomsel 35
Tabel 2. Jumlah dalam persen kepemilikan investor asing
terhadap operator di Indonesia
Berarti kita harus kembangkan penelitian dan produksi dalam negeri yang nantinya bisa digunakan untuk perkembangan telekomunikasi dinegara ini. Pentingnya menggunakan produk dalam negeri tidak semata-mata berupa himbauan akan tetapi harus merupakan implementasi yang harus dilaksanakan , kalau perlu diterbitkan peraturan pemerintah akan penggunaan hal tersebut.
Demikian pula pada proyek penyediaan akses telekomunikasi ( USO ) ke pedesaan seluruh Indonesia , bisa jadi diwajibkan memiliki perangkat yang tingkat komponen dalam negerinya sudah dibatasi secara minimal dengan angka prosentasi tertentu. Sehingga apabila nanti ditengah jalan, dan krisis ekonomi global belum selesai maka pembelian dari produksi luar negeri bisa dikurangi dan memperbanyak membeli dari produksi dalam negeri. Meskipun kehadiran investor asing sangat dibutuhkan akan tetapi kita berharap pemerintah berupaya melindungi industri dalam negeri dalam batasan-batasan tertentu secara fair.
Semoga saja krisis global yang terjadi sekarang ini tidak berlangsung cukup lama, sehingga proyek USO masih bisa diandalkan untuk penyediaan layanan telekomunikasi di pelosok-pelosok . Dan kita bisa mengatasi ketertinggalan beberapa daerah terpencil di negara yang tercinta ini.
Bima Indra Gunawan
Mahasiswa Manajemen Telekomunikasi
Teknik Elektro
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Muhammad Asvial
Krisis Ekonomi Global
Saat ini perhatian masyarakat diseluruh dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya sedang tersedot ke arah krisis keuangan di Amerika Serikat yang menurut prediksi merembet menjadi krisis keuangan global. Tentunya dampak dari krisis ini pasti akan merembet ke bisnis telekomunikasi, bahkan tidak jarang pula naik turunnya Index Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat dipengaruhi oleh fluktuasi saham-saham sejumlah perusahaan telekomunikasi selain tentu saja sejumlah saham dari sektor pertabangan, perkebunan dan properti. Apalagi saat ini perusahaan - perusahaan telekomunikasi di Indonesia banyak yang sebagian sahamnya dimiliki oleh investor asing. Lalu bagaimana nasibnya ketika dibisnis ini sedang gencar-gencarnya perang tarif antar produk operator telekomunikasi.
Bila dilihat dari jumlah pelanggannya justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Karena tidak terlihat adanya penurunan permintaan dari pelanggan telekomunikasi. Bisa dibilang industi telekomunikasi masih bisa bertahan dan pengembangan usahanya relatif lebih cepat. Berbagai promosi yang ditawarkan kepada pelanggan masih sangat terjangkau oleh masyarakat. Alhasil, dengan tingkat daya beli masyarakat yang masih tinggi, tentu revenue dari operator tidak akan menurun. Tapi apakah semua operator telekomunikasi masih bisa bertahan dan cukup kuat menghadapinya ?
Kekuatan Operator Telekomunikasi
Ada cara untuk melihat kekuatan operator telekomunikasi, yaitu dengan melihat EBITDA perusahaan tersebut. EBITDA adalah earning before interest,taxes, depreciation and amortization, yaitu pendapatan sebelum dipotong bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. EBITDA bisa dihitung dengan mengurangi pendapatan usaha (operationg revenue) dengan beban usaha (operationg expenxes). Hasilnya,laba usaha (operating income) yang secara umum bisa disamakan dengan EBITDA ini. Beban usaha terdiri dari biaya SDM, marketing, biaya perawatn dan operasi serta bisaya umum dan administrasi. Hasil akhir EBITDA adalah laba bersih yang menunjukkan keuntungan besih hasil usaha selama setahun.
Makin besar EBITDA berarti penjualan produk operator tersebut laku, produknya diminati masyarakat amak masyarakat membayar lebih banyak ke operator tersebut. Persoalannya, darimana operator membiayai produksinya ? Tentu saja dari biaya operasi mereka maupaun biaya modal mereka yang berarti bisa berasal dari pemegang saham atauapun dari perbankkan.
Banyak juga pendapat dari para pengamat Telekomunikasi yang menyatakan meski efek domino krisis finansial Amerika Serikat akan mempengaruhi sektor perekonomian di Indonesia akan tetapi hal tersebut belum berlaku cukup serius bagi sektor telekomunikasi. Itu terbukti dari kekuatan para operator telekomunikasi yang semakin berani menawarkan tarif-tarif murah untuk menjaring pelanggan . Bagaimanapun juga, porsi kue bisnis dari telekomunikasi di Indonesia masih sangat besar dan sangatlah wajar jika masih banyak investor asing yang sangat berminat untuk mencicipi kue tersebut.
Teledensitas Rendah
Kenapa kue tersebut masih cukup banyak ? Karena perbandingan antara jumlah pengguna telekomunikasi dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat jauh. Masih banyak penduduk yang belum bisa menikmati fasilitas telekomunikasi. Bisa dibilang juga kalo pertumbuhan telekomunikasi secara langsung muapun tidak langsung akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Bagaimana mungkin pertumbuhan ekonomi kita maju dan berkembang , fasilitas telekomunikasi saja masih belum menyentuh daerah-daerah terpencil di negara ini. Oleh karena itu isu yang paling hangat dalam beberapa tahun terakhir ini adalah mengenai sebaran fasilitas telekomunikasi di Indonesia, dimana untuk meningkatkan teledensitas tekomunikasi di Indonesia dan juga mengatasi ketertinggalan di wilayah-wilayah Indonesia. Karena di Indoneisa sendiri isu mengenai teledensitas, yaitu rasio jumlah pengguna telepon tetap berbanding 100 jumlah penduduk. Menurut data dari International Telecommunication Union (ITU), diantara beberapa negara ASEAN pada tahun 2003, teledensitas di Negara ini hanya mencapai posisi ketujuh. Berikut tabel teledensitas dari beberapa negara di ASEAN .
NEGARA Teledensitas
Singapura 47.14 %
Brunei 25.86 %
Malaysia 18.16 %
Thailand 10.55 %
Vietnam 5.41 %
Filipina 4 %
Indonesia 3.59 %
Kamboja 0.25 %
Laos 0.96 %
Myanmar 0.72 %
Tabel 1. Teledensitas di ASEAN tahun 2003 (sumber ITU)
Teledensitas itu sendiri sering dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Dengan peningkatan teledensitas telekomunikasi sebesar 1 % maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi 3 % ( survey dari ITU ). Maka sangatlah wajar kalo negara ini masih belum menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang besar, karena teledensitas negara ini pun masih jauh dari negara-negara maju yang sudah mencapai hampir 50 % teledensitas telekomunikasi.
Pembukaan Kembali Tender USO
Untuk itu pemerintah membuka kembali tender untuk pengadaan infrastuktur sarana telepon pedesaan berbasis Universal Service Obligation (USO) yang sempat tertunda pelaksanaanya akibat perkara hukum.
Sesungguhnya realisasi USO sudah sempat berjalan di tahun 2008 ini, namun ditengah-tengah prosesnya tiba-tiba pihak panitia USO menyatakan tak ada pemenang tender. Karena itu berakibat diangkatnya kasus ini ke pengadilan. Pada awalnya, Departemen Komunikasi dan Informasi ( Depkominfo ) dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena menghentikan tender USO secara sepihak. PT.ACeS ( Asia Cellular Satellite Indonesia ) selaku salah satu pengikut tender yang masih bertahan melaporkan masalahnya ke pihak pengadilan. Kemudian pihak Depkominfo melakukan banding setelah mengundang beberapa pihak untuk menyuarakan opini independenya terhadap kasus ini. Ada beberapa universitas termuka di negeri ini yang menyatakan opini realistis mereka tentang kasus USO. Diantaranya adalah Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Universitas Airlangga. Mereka memberikan pendapatnya bahwa Depkominfo memang dalam posisi yang benar. Setelah itu maka hasil naik banding yang dinyatakan dimenangi oleh pihak Depkominfo. Pihak ACeS pun akhirnya tidak melakukan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dan menerima putusan banding.
Setelah adanya hasil dari pengadilan, maka pemerintah langsung mengadakan tender ulang yang pendaftarannya berlangsung seminggu yang lalu. Bahkan PT.ACeS pun ikut mendaftar untuk mengikuti tender ulang USO. Tapi ada satu hal yang membedakan antara penyelenggaraan tender USO tahun ini dengan tahun lalu. Dimana pada tender USO sebelumnya, peserta tender berasal dari penyelenggara jaringan dan penyelenggara jasa telekomunikasi, sedangkan pada tahun ini hanya berasal dari penyelenggara jaringan telekomunikasi saja.
Disamping itu pemerintah juga menginginkan agar pelaksanaan proyek oleh pemenang bisa berjalan lancar dan sesuai waktu yang diinginkan. Sehingga hanya perusahaan yang berpengalaman saja yang bisa ikut. Tapi yang paling mengejutkan adalah pemerintah juga membatasi perusahaan yang ikut tender mempunyai kepemilikan saham asing diluar portfolio dibatasi kurang atau sama dengan 49 persen. Kita lihat saja nanti siapa pemenangnya.
Kenapa USO gagal tahun lalu?
USO merupakan program pemerintah dalam memberikan fasilitas telekomunikasi bagi 38 ribu desa terpencil yang dibagi dalam 11 blok dari seluruh Indonesia. Proses tender yang bernilai sekitar 1,162 triliun ini sebenarnya telah dilakukan pada akhir 2007 yang lalu. Namun karena alasan tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan teknis, maka pemerintah memutuskan tidak ada pemenang dan berjanji akan melakukan tender ulang. Keputusan itulah yang sempat diprotes oleh salah satu peserta tender yang masih bertahan yaitu PT.ACeS dan sempat memperkarakan di pengadilan. Bahkan Menkomifo menegaskan bahwa layanan USO menggunakan teknologi yang modern dan lengkap.
Peserta tender USO pada tahun lalu mencapai 24 perusahaan telekomunikasi kelas atas maupun kelas menengah. Namun dalam perjalanannya beberapa perusahaan kelas atas malah mengundurkan diri terlebih dahulu . Seperti PT. Bakrie Telecom yang mengundurkan diri dengan alasan ingin berkonsentrasi setelah mendapatkan lisensi SLI, diikuti oleh PT. Indosat yang beralasan karena khawatir tidak bisa memenuhi kewajiban pembangunan infrasturktur jaringan layanan USO tersebut . Setelah itu diikuti oleh PT. Excelcomindo , PT. Aplikasinusa Lintasartha dan lain-lain. Dengan pengunduran diri dari para perusahaan telekomunikasi papan atas berarti bisa menunjukkan bahwa minat para peserta tender USO sangatlah kurang dan juga menunjukkan ketidakseriusan mereka dalam mengikuti tender.
Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Penyelenggaraaan USO
Lalu bagaimana dengan pengaruh krisis ekonomi global terhadap penyelenggaraan tender USO ? Dari pengalaman pada krisis tahun 1998 dimana industri telekomunikasi merupakan salah satu sektor yang terimbas cukup telak seperti terhentinya pola kerjasama operasional (KSO) pembangunan telekomunikasi. Apabila dilihat dari tujuannya KSO tentu memiliki maksud yang sama dengan USO.
Tentunya kita tidak ingin kenangan tragis menimpa USO juga seperti yang menimpa KSO. Tapi ketika sejumlah sektor lainnya masih belum pulih, sektor telekomunikasi malah masih bertahan hidup dan cepat mengembangkan usahanya lagi. Apalagi sekarang kondisi nya tidak berada dalam bisnis monopoli, dalam artian secara dasarnya bisnis telekomunikasi lebih bisa bertahan dengan adanya persaingan kompetisi antara perusahaan telekomunikasi. Hanya saja, kalau krisis ini terjadi berkepanjangan seperti pada tahun 1998 , bagaimana nasib perusahaan telekomunikasi ? Mungkin bagi perusahaan telekomunikasi belum terlalu terasa apabila krisis terjadi hanya sekitar empat sampai enam bulan. Lalu bagaimana dengan USO ? sudah jelas proyek pengerjaan USO akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, maka ada kemungkinan pengerjaan USO yang akan semakin tertunda apabila krisis global berlangsung secara terus menerus.
Penggunaan Produksi dalam Negeri
Pada bisnis telekomunikasi sendiri , investor asing hampir menguasai sebagian bisnis telekomunikasi di Indonesia. Bisa dilihat pada tabel dibawah dimana para perusahaan telekomunikasi setidaknya sebagian sahamnya dikuasai oleh negara asing.
Perusahaan Investor Asing
XL 99,80
Natrindo (NTS) 95
Sampoerna (STI) 75
Hutchison CPT 60
Indosat 40
Telkomsel 35
Tabel 2. Jumlah dalam persen kepemilikan investor asing
terhadap operator di Indonesia
Berarti kita harus kembangkan penelitian dan produksi dalam negeri yang nantinya bisa digunakan untuk perkembangan telekomunikasi dinegara ini. Pentingnya menggunakan produk dalam negeri tidak semata-mata berupa himbauan akan tetapi harus merupakan implementasi yang harus dilaksanakan , kalau perlu diterbitkan peraturan pemerintah akan penggunaan hal tersebut.
Demikian pula pada proyek penyediaan akses telekomunikasi ( USO ) ke pedesaan seluruh Indonesia , bisa jadi diwajibkan memiliki perangkat yang tingkat komponen dalam negerinya sudah dibatasi secara minimal dengan angka prosentasi tertentu. Sehingga apabila nanti ditengah jalan, dan krisis ekonomi global belum selesai maka pembelian dari produksi luar negeri bisa dikurangi dan memperbanyak membeli dari produksi dalam negeri. Meskipun kehadiran investor asing sangat dibutuhkan akan tetapi kita berharap pemerintah berupaya melindungi industri dalam negeri dalam batasan-batasan tertentu secara fair.
Semoga saja krisis global yang terjadi sekarang ini tidak berlangsung cukup lama, sehingga proyek USO masih bisa diandalkan untuk penyediaan layanan telekomunikasi di pelosok-pelosok . Dan kita bisa mengatasi ketertinggalan beberapa daerah terpencil di negara yang tercinta ini.
Bima Indra Gunawan
Mahasiswa Manajemen Telekomunikasi
Teknik Elektro
Universitas Indonesia
Baca lagi...
Curhat
Telekomunikasi
mulai lagi deh nulis
Setelah sekian lama vakum (kira-kira berapa lama ya? seminggu lebih kok) akhirnya nulis lagi deh. Sebenarnya sih udah nulis, tapi kok gak siap on-air ya? ntar aja kalo tulisannya udah ok.
Alhamdulillah pagi ini begitu buka YM dapet kiriman dari Bang Irvan Rosyandi untuk renungan hari ini, tepatnya awal bulan November 2008.
begini bunyinya :
irvan rosyandi (11/3/2008 8:58:14 AM): Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Jadi inget, sama diri ini yang kadang juga gak tahan dalam menghadapi cobaan dan ujian, padahal itu semua merupakan nikmat yang Allah berikan disamping nikmat-nikmat lainnya. Dengan ujian dan cobaan juga membuat saya merasa kecil dihadapanNya, menjadikan kita tidak boleh sombong, membuat kita harus selalu melihat ke bawah. Apa sih maksud melihat kebawah? coba deh kita jalan-jalan ke tempat penghuni di pinggir kali yang memang kehidupannya sangat-sangat jauh dari sejahtera. Coba lihat bagaimana kehidupan para pemulung sampah, apa pernah mereka menyerah menghadapi hidup ini ??
Semoga saja, seseorang disana menyadari bahwa hidup ini selalu penuh dengan ujian dan cobaan.
Thank's ya Van Baca lagi...
Alhamdulillah pagi ini begitu buka YM dapet kiriman dari Bang Irvan Rosyandi untuk renungan hari ini, tepatnya awal bulan November 2008.
begini bunyinya :
irvan rosyandi (11/3/2008 8:58:14 AM): Tidak semestinya seorang muslim menghina dirinya. Para sahabat bertanya, "Bagaimana menghina dirinya itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab, "Melibatkan diri dalam ujian dan cobaan yang dia tak tahan menderitanya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Jadi inget, sama diri ini yang kadang juga gak tahan dalam menghadapi cobaan dan ujian, padahal itu semua merupakan nikmat yang Allah berikan disamping nikmat-nikmat lainnya. Dengan ujian dan cobaan juga membuat saya merasa kecil dihadapanNya, menjadikan kita tidak boleh sombong, membuat kita harus selalu melihat ke bawah. Apa sih maksud melihat kebawah? coba deh kita jalan-jalan ke tempat penghuni di pinggir kali yang memang kehidupannya sangat-sangat jauh dari sejahtera. Coba lihat bagaimana kehidupan para pemulung sampah, apa pernah mereka menyerah menghadapi hidup ini ??
Semoga saja, seseorang disana menyadari bahwa hidup ini selalu penuh dengan ujian dan cobaan.
Thank's ya Van Baca lagi...
Curhat
Tausiah
Langganan:
Postingan (Atom)