Selasa, November 04, 2008

Terperdaya nikmat sehat dan waktu senggang

"Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang sia-sia dan terlarang)"(HR. Bukhari)

Setidaknya setelah membaca YM dari Irvan, hatiku menjadi teringat akan adikku yang sekarang ini sedang mencari pekerjaan.

Kita memang selalu terperdaya atas nikmat yang telah diberikan. Padahal suatu ujian atau cobaan dari Allah itu bukan hanya yang bersifat menderita, sakit atau bahkan sedih. Biasanya kalo kita mendapat ujian/cobaan yang berat-berat dan lebih kearah menderita maka hasilnya akan lulus. Mau ditau buktinya? Coba deh ketika kamu diputusin sama pacar, bagaimana reaksi kamu? Coba kalo kamu kehilangan pekerjaan, bagaimana dengan tingkat ibadah kamu? Lalu bagaimana ketika kamu sedang sakit, pasti yang dilakukan hanya bisa berdoa dan berdoa saja. Biasanya orang ketika mendapat cobaan/ ujian seperti itu akan dengan cepat mendekatkan diri kepada Allah. Memohon ampun atas apa yang sudah ia lakukan, memohon agar dibebaskan dari cobaan/ujian ini. Setidaknya ,kita berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berdoa agar diloloskan ujian/cobaan yang disedang dihadapi.

Tapi bagaimana dengan nikmat yang sehat? Kita juga sering mengabaikan kesehatan kita sendiri, padahal itu merupakan suatu nikmat yang akan kita rasakan ketika kita mendapat sakit. Ya... ketika sakit barulah kita merasakan bahwa sehat itu ternyata nikmat yang luar biasa.

Begitupula dengan waktu senggang yang tertera pada hadist diatas. Disadari atau tidak, kita ini sedang dipacu oleh waktu, dan terus berlari bersama usia yang sebentar lagi mencapai umur kita atau kematian yang kita sendiri saja tidak tahu kapan akan terjadi?

Kadang kita sendiri sampai bingung, mau ngapain ya sekarang? bingung juga nih menghabiskan waktu? atau kok waktunya lama banget ya, kaya gak jalan tuh jamnya?
Nanti setelah waktunya mepet atau mendekati, barulah kita menyadari ....oh iya, kenapa gak dari kemarin-kemarin ya aku melakukannya (hanya penyesalan yang terjadi).

Padahal masih banyak hal-hal positif yang masih bisa kita kerjakan, yang masih bisa bermanfaat, yang masih bisa memberikan pahala setidaknya untuk kita sendiri, yang masih bisa membantu terhadap sesama.

Padahal waktu terus berjalan dan berjalan terus tanpa pernah berhenti untuk menunggu kita yang sedang beristirahat. Beristirahat ? Yup, ketika kita istirahat pun waktu tidak pernah berhenti, pernah gak menghitung jam tidur kita? Seandainya dalam sehari kita tidur 8 jam. Berarti kita tidur 1/3 waktu dalam sehari (tidur 8 jam, waktu sehari 24 jam jadinya 8/24 = 1/3 hari.

Apabila usia kita hanya sampai 60 tahun, berarti kita mengalami tidur selama 20 tahun ( 60* 1/3 = 20 tahun). Dua puluh tahun cuma buat tidur, belum lagi ditambah dengan main-main,bengong, dll yang menghabiskan waktu tanpa ada manfaatnya??

Bisa dihitungkan waktu efektif kita hidup didunia ini?

Ayo, pergunakanlah waktu mu sebaik-baiknya....!!

NB: Untuk Adikku semoga engkau cepat menyadari semuanya, dan juga untuk diriku yang juga memang terkadang meremehkan waktu.

1 komentar:

infogue mengatakan...

artikel anda bagus dan menarik, artikel anda:
Artikel pendidikan terhangat
Artikel anda di infogue

anda bisa promosikan artikel anda di http://www.infogue.com/ yang akan berguna untuk semua pembaca. Telah tersedia plugin/ widget vote & kirim berita yang ter-integrasi dengan sekali instalasi mudah bagi pengguna. Salam!